MAROEBOEN

Maroeboen adalah nama sebuah Partuanon di Harajaon Tanoh Djawa, Simaloengoen pada masa jaman Kerajaan-kerajaan di Sumatera Timur.

Minggu, 22 Juli 2012

Diskusi Salah Judul


DISKUSI SALAH JUDUL

Sebuah diskusi yang dikutip dari blog Tondang Bersaudara, yang isinya berdiskusi tentang  Asal Usul Marga marga dari suku Simalungun dengan judul : Diskusi ttg Simalungun yang memelihara Perpecahan"

Biarkanlah Suku Asli Simalungun menentukan Sejarah Asal Usul Leluhurnya sendiri.
Suku lain janganlah memaksakan kehendaknya dengan segala macam dalih mengenai Asal Usul Marga marga dari Suku Simalungun,


Diskusi ttg Simalungun yang memelihara "Perpecahan"

 Karles Hasiholan Sinaga :
Simalungun yang memelihara "Perpecahan"
Sadarkan orang Simalungun bahwa Simalungun adalah majemuk, bukan satu garis keturunan saja dan adalah perbauran dari bergagai asal. Dan menurut saya bisa di bagikan jadi dua bagian besar - yang menjadi sumber perdebatan sampai saat ini:

1. Batak Simalungun, mereka yang tahu bahwa neneng moyangnya berasal dari Toba : Inilah mereka yang berasal dari Toba yaitu ada:
1.1 Masuk kumpulan Sinaga (Sinaga, Simaibang, Simanjorang dan Turunan marga Silahi sabungan,
1.2 Turunan Parna yang masuk Saragih (simarmata, Turnip dll),
1.3 Turunan Tetea bulan yang masuk dalam marga damanik (tak termasuk Lontung, seperti : Malau, manik dll),
1.4 Turunan Purba (saya kurang tahu yang mana - kabarnya ada sebagian Girsang juga),

2. Simalungun (tanpa ada embel2 batak): Bisa jadi penduduk asli (perlu di buktikan lebih lanjut), pendatang yang tak jelas asal usulnya, dari pakpak (kembali ada persinggunang dengan Batak Pakpak), Karo (kembali bersinggungan dengan Batak Karo) dll. Jelasnya mereka yang bukan keturunan (langsung) dari orang Toba.

Tentunya kita masuk yang mana? masing-masing kitalah yang tahu. Cukup tanya Ompung kita masing-masing tentunya kita tahu dari mana kita berasal.
Jadi Batak Simalungun itu ada, juga Simalungun yang bukan Batak.

Pada sada sebagian orang Simalungun mengklaim bahwa Simalungun bukan Batak adalah menyakiti mereka yang turunan Toba dan yang merasa Batak.

Dan pada Saat orang Batak Simalungun mengatakan Simalungun adalah bagian Batak, tentu menyakiti orang Simalungun yang meresa bukan turunan Toba - Batak.

Inilah perpecahan yang dengan sadarnya di pelihara oleh orang Simalungun sendiri.
Mampukan kita itu tidak memelihara perpecahan itu dengan tidak memecah memecah Simalungun?
Mampukan kita berkata : Simalungun itu ada Bataknya dan yang aslinya, ada karonya, ada melayunanya ada pakpaknya.

Sepertinya sangat sulit.
Lalu dimanakah letak motto : "Habonaron Do Bona" ? jika hanya mengandalkan dan memelihara kebebalan ego kelompok sendiri?

Simalungun oh Simalungun ku............kapankah kamu terima perbedaan itu sebagai kekayaan?


 Raja Asean Sumbayak 
on do natongon lawei... maningon do hita manorangkon bani simbuei pasal keunikan ta simalungun. eta hita saling menghargai perbedaan na dong. halani ai ma ase dong peribahasaku "jangan membedakan yang memang satu dan jangan menyatukan yang memang berbeda".

Ali Hendra Sumbayak Raya Di simalungun tdk ada yg memelihara perpecahan.
org2 simalungun hanya meluruskan fakta sejarah simalungun yg selama ini telah di obrak abrik org non simalungun.
yaitu salah satu suku di sumut yg gemarnya hanya bisa membuat mitos,mengada ada tarombo,tanpa memperdulikan suku yg di obrak abriknya.
masalah simalungun dan org simalungun yg berasal dari batak toba,
mereka tau dan faham akan posisi mereka.
mereka tdk pernah sakit hati akan suara org simalungun asli yg mengatakan klo simalungun itu bkn batak.
mereka tau sejarah mereka di simalungun ini.
jd mereka tdk akn pernah sakit hati.
karena memang seperti itu lah sebenarnya.
klo memang ada unsur sakit hati, saya rasa simalungun suda lama pecah berkeping-keping.
dan nyatanya hingga sekarang masyarakat simalungun masih hidup rukun.
jgn org simalungun yg berasal dari toba, org2 yg berasal dari toba beneren pun merasa hidup rukun dan bahagia di simalungun.
karena mereka merasa nyaman hidup di tanah simalungun.
itulah salah satu bukti nyata klo simalungun itu tetap berpegang teguh pada palsafah kebanggannya yaitu HABONARON DO BONA.
jd sebaiknya anda mengkritik suku di umut ini yg gemarnya mengobrakabrik fakta sejarah suku lain.

Ali Hendra Sumbayak Raya jangan anda hanya bisa memaksakan kehendak secara tdk langsung dengan memberikan kritik seperti di atas agar simalungun mau menerima atau mengakui klo simalungun itu adalah batak.
biarlah simalungun mengeluarkan suaranya selama tdk menyangkut suku lain.
Juandaha Raya Purba  
Yang jelas apapun dia, semua mengaku hanya ada satu SIMALUNGUN! TITIK. Jadi kalau mengaku orang Simalungun marilah menjadi orang Simalungun dengan melakoni hidup sebagai orang Simalungun! Tidak perlu banyak teori! BUKTIKAN DIRIMU SIMALUNGUN DENGAN BAHASA, ADAT ISTIADAT DAN KEPRIBADIAN SERTA BUDAYA SIMALUNGUN!

Rado Purba Sidagambir jangan paksa simalungun masuk ke dalam dunia batak ...
itu sama saja memalsukan sejarah..
simalungun adalah etnis yang unik dan berdiri sendiri..
 Karles Hasiholan Sinaga 
Hoboron do Bona,
Perlu adanya penelitian, berapa banyak dari orang asal toba di simalungun sudah mulai kembali ke Toba,
Beberapa pakta yang saya dapat ada orang simalungun yang tinggal di simalungun menjadi raja hata adat Toba, dan bergereja di HKBP.
Perlu di telitipi berapa banyak orang Simalungun asal Toba, sudah kembali pada adat toba, ironisnya dia masih Tinggal di Simalungun,

Jangan hanya ego beberapa orang Simalungun membuat Simalungun terpecah.

Lawei Rado Purba Sidagambir dan Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya saya lihat anda sangat keras menyatakan bahwa Simalungun bukan Batak, saya berkata Saya Batak berdarah Simalungun itu kata Ompung saya, dan saya tidak akan menghianati itu.
Saya balik bertanya menurut Ompung Lawei dari mana asal nenek moyang Sidagambir dan Sumbayak?

Khusus lawei Ali : Saya akan di depan yang menolak jika di katakan Bahwa semua Simalungun itu Batak dan juga yang akan di depan yang menolak jika di katakan Simalungun itu bukan batak.
Mari kita berargument secara ilmiah.

Lawei Juandaha Raya Purba : maaf, klo saya memang tidak bisa bahasa simalungun, maklum dari lahir sampai sekarang juga tinggal di luar simalungun. Tabe.
 Rado Purba Sidagambir  
purba sidagambir itu berasal dari 2 partuanon : rajanihuta dan dolog huluan..
dari mana asal sidagambir atau leluhurnya?
berasal dari kerajaan Silou..
kakek ku dan ayah ku tidak pernah mengatakan kepada kami, asal kami dari samosir atau toba..
itu rekayasa yang dibuat belanda dan zending untuk memecah belah keturunan raja2 dan partuanon di sumatra timur..
sidagambir itu keturunan purba yang terkecil dari kerajaan panei..
purba simalungun itu memiliki ikatan sedarah (leluhur yang sama)
Tambak raja SILOU
Dasuha raja PANEI
inilah leluhurku...
tidak ada pernah ku dengar ada cerita tentang toba..
itu mengada-ada saja (sejarah palsu)

Ali Hendra Sumbayak Raya sumbayak itu berasal dari kerajaan raya, tepetnya di partuanon raya tongah.
itulah yg diktakan oleh leluhur saya dlm keluarga saya.
tidak pernah mereka mengatakan klo kami berasal dari toba.
bahkan mereka sangat marah klo kita bergabung dalam kelompok parna.
klo masalah org simalungun yg jadi raja parhata adat toba itu,
harus dilihat dari segi lingkungan dimana dia tinggal.
apakah di lingkungan itu mayoritas org toba walaupun di daerah simalungun.
ingat parapat juga daerah simalungun, tpi mayoritas masyarakatnya adalah org toba, otomatis gereja yg berdiri di sana adalah HKBP,
otomatis jg org simalungun yg tinggal d lingkungan itu tadi mau tidak mau harus mengikuti adat dan gereja di lingkungannya.

saya tanya kepada anda, sekarang masalahnya buat anda apa?

Ali Hendra Sumbayak Raya urusannya buat anda apa?
apakah anda terusik dan telinga anda selalu panas mendegar suara orang simalungun?
terus untungnya buat anda apa?
apabila orang simalungun mengatakan bahwa simalungun bkn batak, ruginya buat anda dan batak toba apa?
apakah batak toba merasa rugi jika org simalungun mengatakan simalungun bkn batak?
jika merasa rugi, berarti simalungun ini sangat istimewa dong ibarat berlian dan emas permata yang bernilai sangat tinggi sehingga enggan untuk melepaskannya dari identitas batak.

orang toba asli marga toba jg banyak yg menjadi raja adat di simalungun.
sebagai cintoh di kampung saya ada org toba marga gultom,
semua family nya berkediaman di toba,
ketika dia menikahkan anaknya, adat yg di pakai bukan adat toba tapi adat simalungun.
dan semua familynya yg datang dari toba di wajibkan oleh beliau memakai hiou dan pakean adat simalungun tanpa terkecuali.
jd masalah banyaknya org simalungun yg kembali ke toba itu bkn karena perpecahan, tapai karena tipisnya pengetahuan nya tentang simalungun.
dan tentunya juga krena tarombo2 omong kosong belaka yg di buat2 oleh org toba itu sendiri.

dan hal yg seperti itu bkn hanya terjadi pada org simalungun yg berasal dari toba, tapi org simalungun asli jg banyak yg beralih seperti itu ( alias SALIH).

Dan sekali lagi saya tekankan, TIDAK ADA PERPECAHAN DI SIMALUNGUN TITIK TDK ADA KOMA.

Juandaha Raya Purba Mengenai Parapat, ada cerita unik dari St. Gindo Hilton Sinaga pengantar jemaat GKPS Tigadolok. Beliau berasal dari keturunan langsung Tuan Girsang Sipangan Bolon/Tuan Parapat. Dulu sebelum zending masuk ke Parapat, kota itu adalah kotanya yang berbudaya Simalungun (mirip dengan Sipolha). Di Parapat tidak ada marga lain selain Sinaga, Saragih, Damanik dan Purba, marga utama di Simalungun. Setiap keturunan Naiambaton dari Samosir tiba di Parapat menjadi Saragih, demikian marga lainnya. Namun keadaan berbalik setelah masuknya zending dan pembukaan jalan raya dari Siantar ke Balige. Arus migrasi orang Toba pun merangsek masuk ke Parapat. Bukti bahwa Parapat itu adalah kampungnya partuanon Girsang marga Sinaga adalah HKBP Parapat. HKBP itu dulu adalah bekas gereja RMG yang kemudian diklaim HKBP menjadi gerejanya, karena lemahnya orang Simalungun Kristen waktu itu. Tanah pertapakan gereja itu adalah tanah adat marga Sinaga penguasa di Parapat yang leluhurnya adalah partuanon di sana. Dengan makin banyaknya orang Simalungun di Parapat yang kawin dengan par Samosir, perlahan-lahan terjadi asimilisi di Parapat. Banyak yang akhirnya tidak tahu lagi bahasa dan adat Simalungun dan beralih ke Toba. Demikianlah sampai hari ini hampir semua marga Sinaga di Parapat itu masuk HKBP termasuk di Girsang Sipangan Bolon. Namun mereka yang merantau, sadar bahwa dia orang Simalungun, maka mereka masuk GKPS, termasuk yang di Tigadolok itu. Mungkin bagi yang mau tahu banyak tentang sejarah marga Sinaga di Parapat sekitarnya boleh bertanya dengan Tuan Gindo Hilton Sinaga tinggal di Tigadolok.

Berlian Saragih KHS: Amerika Serikat itu penduduknya berasal dari beratus bangsa dari Eropah, Afrika, Asia dan tentunya penduduk aslinya: India. Mereka tak mengatakan: Aku Inggris, aku Jerman, Spanyol dsb. Sory, marsahap Simalungun ma gelah au tene.He he.... pori pe lang iarusi ham, santabi ma. Au Saragih Garingging, nabotoh do hun Ajinembah Karo, Munthe do ompungnami. Tapi seng huhatahon au Karo. Dob roh ompungnami hu Simalungun on gabe Saragih ma sidea, Simalungun. Nai bei ma namin hita haganup ase ulang gabe gaor adatta.

Juandaha Raya Purba Tapi goran Indian ai pe pak BSG na iciptahon halak Eropa naroh hu Amerika do ai (Columbus) halani iagan domma das ia hu India, hape lape. Dos ma ai pakon istilah "batak " nidokan.


Manan Saragih Demi Identitas Simalungun do ganup ai, ase tong tong mahita berusaha dengan cara yang elegan dan tidak ada yang merasa sakit hati..Tapi adalah mengungkapkan kebenaran sejarah..


Sita Damanik Purba SIDAGAMBIR ASAL DARI RAJA PANEI PURBA DASUHA .dan pecah dari PURBA DASUHA TAMBAH LAH PURBA SIDADOLOG PAKON PURBA SIDAMBIR SIDAGAMBIR TUAN RAJA IHUTA ;SI DADOLOKTUAN SINAMAN ;HATORLOAN ;DOLOGULUAN SIDAGAMBIR URUNG PANEI P SIDADOLOG ..JADI PARSINI PANEI MA ON GANUP .


Manan Saragih Mungkin ada baiknya materi ini dibawa ke hal yg lebih ilmiah. Mungkin ada yang bisa mengangkatnya menjadi disertasi atau hal lain sehingga lebih kuat dasarnya untuk diterima publik..
March 9 at 1:23pm · Like

Juandaha Raya Purba Tulang Sita Damanik, pas ma tumang hatoranganmu ai. Ompung ondi pe sonai do turi-turianni bannami, seng ongga ihatahon ompung nalobeinami par Toba. Gariada marah do ompung ondi anggo adong manghatahon Purba Sidasuha hun Toba. Nini ompung ondi, anggo adong ma hussamosir na roh hu hutanami sapari, ihira do pakkorja (marombou) hu juma, ihatahon do "domma roh tobatta". Ongga roh tutur ompung hu bani ompungondi mangindo Toba na rap pakonsi (somal do ai adong mar lima das 10 halak tobani ompungondi rapkonsi hujuma), nini do: "O Amangni Sarionim (goranni amborungku sikahanan), bangku lobei tobamai apala lima halak sadari on, porlu manguruphon au hu juma". Ibalosi ompung ondi, "seng tarbahen da ambia, ai hu juma palia do sidea sadarion". On ma hata nahubogei langsung. Ai ma ase sanggah na laho amborungku hubani halak Toba marga Manik, tangis do tua ondi (morga Saragih Garingging boruni Tuan Marjandi Dolog), halani nini "tarjual ma hu toba borungkon". Tongon sunsah do lalab iahap amboru ai tapi nai pe isabarhon do, halani naidingatni naso marosuh hinan do tua ondi na laho ai amboru ai hu toba. Aima anggo sapari, tontu anggo sonari lang be atene! Tapi na jelas halak Simalungun penduduk aslini sedo huttoba. Bahat do namatua i Raya na marhatongonhon ai ronsi nuan on!


Sita Damanik Diate tupa ma .


Sita Damanik Halani aido PANDITA NAMI dong HATA SIMALUNGUN PATOBAHON .


Berlian Saragih Songon pardong ni goran halak Indian i Amerika ma pardong ni goran Batak i banta on. Halak na roh do mambahen goran Indian pakon Batak ai. Bagei do suku/bangsa na isobut Indian: Coyote, Apache, Mohawk pnl na palegan-legan hata ni. Sonai ma hita, dob roh na lobeita hun India Belakang, merap ma i Sumatra on. Ra, hun Simalungun on hinan do ai merap. Nai ningku halani bani abd 6 domma dong Harajaon Nagur i Simalungun. Ai do ase dong parhara2 na hampir dos bani haganup na ginoran ni halak ai "Batak": surat (aksara), partuturon, vokabulari. Tapi sejarah ni sada2 bangsa boi do naik turun. Halani parlobei marsikolah halak Toba (ijai zending na parlobei) gabe pandenan ma sidea use. Gabe igorga sidea ma use sejarah( demi kepentingan ni zending pkn Bulanda). Nai ma pandapothu na nienet humbani fakta sejarah.


Karles Hasiholan Sinaga Semangat yang baik dari saudara saya simalungun,
Adakah referensi bahwa orang Toba mengklaim marga :bahwa Sidagambir, dasuha, Sumbayak adalah turunana Toba? Supaya enak kita membahasanya (klo ada ayo rame2 kita bantah).

Untuk lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : urusan saya adalah ketika anda mengklaim bahwa "Simalungun bukan Batak".
Anda mencoba mewakili saya dan turunan Sinaga dari Toba dan yang merasa mereka kelompok Batak. Saya mau tanya Siapa lawei berani mewakili saya? itu urusan saya dengan anda dan yang mengatakan Simalungun itu bukan Batak. saya harap Jelas.

Lawei Juandaha Raya Purba : perlu di selidiki St. Gindo Hilton Sinaga berasal dari Sinaga mana. cukup menarik klo ada literatur atau beritu untuk kita bahas.

Lawei manan saragih : menarik, dengan Prinsip Habonaron do Bona mari kita bahas dengan kepala dingin, klo hati panas itu artinya kita mencintai dan menyayangi Leluhur yang melahirkan kita.

Tetap Jaga Habonaron Do Bona, jangan tiru dari saudara sebelah yang gagal dalam "Dos Ni Roha".

Lawei Berlian Saragih : saya mengerti sedikit bahasa simalungun tapi maaf saya sudah pernah kena masalah karena bercampurnya Bahasa Simalungun, Toba dan Karo. Karena masalah ini sensitif saya pake bahasa nasional saja. Biar informasinya bisa sampai.

Tabe Ma


Rado Purba Sidagambir simalungun bukan batak..
karena kata batak sendiri bukan orang batak sendiri yang buat melainkan orang belanda..
saya tidak mau berasal dari olahan penjajah yang keji..
simalungun suku yang berdiri sendiri tidak punya hubungan dengan batak dan penjajah belanda..
karena batak adalah kaki tangan belanda..
leluhur kami jelas menentang penjajah belanda
Tuan Sangnaualuh Damanik,Tuan Rondahaim, Tuan Tanjarmahei, ini tokoh yang menentang politik busuk para penjajah dan zending yang memasukkan simalungun menjadi bata

Karles Hasiholan Sinaga Lawei Rado Purba Sidagambir : ada bukti? bahwa batak itu buatan belanda? jadi semakin menarik, mari kita bahas secara mendalam, Dan mari berargumen dengan fakta dan data, jangan dengan kebencian dan kebebalan, Lawei mahasiswa, berpikir lah kritis.
Dan saya mau tanya juga, Siapa lawei berhak mewakili saya dengan berbicara atas nama simalungun?


Berlian Saragih KHS: Anda ini bersemangat atau emosi? Terkadang anda ini ingin menjadi ilmuwan, tapi terkadang seperti tak pernah sekolah. Anda minta bukti. Apa bukti bahwa Sinaga itu keturunan Si Raja Batak yg jatuh dari langit dan keluar dari bambu? Apa kalau sudah ada dalam laklak yg nota bene adalah mitos, apa sudah pantas anda ajukan sebagai bukti? Apakah anda yg anak sekolahan bisa menerima bahwa manusia BATAK pertama itu dari Banua Ginjang? Lalu Sinaga yg keturunan Si Raja Batak itulah yg turun ke Simalungun ini? Anda nampaknya terlalu lengket dengan mitos Batak sehingga tak mampu lagi mengkritiknya. Buat saya yg Simalungun (yg nenek moyangku datang dari India Belakang), tak pernah bisa menerima mitos tarombo Si Raja Batak, baik secara iman maupun dari sejarah dunia yg pernah kupelajari. Kalau anda yg juga Simalungun mengaku turunan yg disebut: Si Raja Batak, dan oleh karena itu menjadi Batak tak apalah. Kalau ada yg mengaku dia Simalungun dan tidak mengaku Batak, tidak ada maksudnya sebagai mewakili anda.


Karles Hasiholan Sinaga Lawei Berlian Saragih : maaf mungkin saja dua2 nya. karena ada merasa mewakili saya tanpa persetujuan.

Mengenai siraja Batak, adakah saya pernah berkomen seperti yang lawei tulis?

Tapi klo saya orang batak, kembali saya tegaskan itu ompung saya yang bilang, dan klo dibilang dari toba ya memang ia, boleh di cek ke Khinalang,

Jadi tidak ada gunanya kita bahas teori siraja batak itu, mungkin bagi rekan-rekan yang di jakarta check aja sama orang yang mengaku sebagai siraja Batak ini: Prof.M.Sorimangaraja Sitanggang


Rado Purba Sidagambir buktinya nyata ada HKBP dll yang dibonceng aliran zending jerman yang pernah datang ke sumatra timur..
sejarah batak lahir dari orang yang berkecimpung dalam bidang zending dan kolonial..
harta dan tanah..
rakus...........


Berlian Saragih Maaf kalau saya mengambil kesimpulan bahwa org Batak (mengaku Batak) semua adalah turunan Si Raja Batak. Syukur kalau anda tidak mengaku turunan Si Raja Batak.


Karles Hasiholan Sinaga Lawei Rado Purba Sidagambir : ada kemajuan, tapi menurut saya iitu alibi, bukan bukti,
data yang ada pada saya:
adalah NiccolĆ² de' Conti pada tahun 1400an pertama kali menulis ada bangsa "Bateck", disumatra.
Dia adalalah seorang utusan dari Paus di Vatikan berkebangsaan Italy.

itulah pakta sejarah tertulis pertama kali muncul kata "Bateck", atau "batteck", selanjutnnya "Batta" atau "Battas" dan sekarang disebut Batak


Karles Hasiholan Sinaga Sulit mengatakan klo saya bukan keturunan Si Raja Batak, tapi lebih sangat sulit mengakui klo Siraja Batak Turun dari Langit.


Rado Purba Sidagambir aliran katholik tidak pernah sampai ke simalungun bung,
spanyol dan portugis KO diusir sama belanda..
ada ada z omongan kwan ne dari vatikan..
BUKti cuy..


Berlian Saragih KHS: Lang homa tangkas ra tene, ise do Batteck nanihatahon ni de'Conti ai. Au pe seng hubotoh atap na ongga do goran Batak ai isobut bani laklak ni Simalungun na isurathon paima thn 1400. Ninuhurhu, memang songon goran Indian ai do homa goran Batak ai, tinombei ni halak na legan.


Berlian Saragih RPS: Portugis sompat do marhubungan pakon Aceh ampa Melayu. Hunjai do ra ibotoh de'Conti halak Vatikan ai informasi.


Karles Hasiholan Sinaga Lawei: Rado Purba Sidagambir , sekedar informasi belanda itu mayoritas Katholik wakti masuk ke simalungun,.sekarang saya tidak tahu.

Dan lawei bisa facebookan dan sepertinya pake PC atau Laptop atau setaranya, semoga anda bisa memamfaatkan Google semaksimal mungkin , sangat mudah sebenarnya


Rado Purba Sidagambir ou, belanda itu kerajaa protestan..
ngawur kalau bawa sumber dari spanyol dan portugis yg gak pernah menginjakkan kaki nya di simalungun..
sumber anda ngawur..


Karles Hasiholan Sinaga maaf lawei klo salah, kebetulan saya Katholik, itulah informasi yang saya dapa


Berlian Saragih RPS: Sidea na manrintis zending seng sai utusan ni Raja. Na pasti, Portugis do parlobei roh hu Selat Malaka das hu Indonesia Timur, baru pe Bolanda ampa Inggris. Thn 1400 Portugis ope margogohan i Selat Malaka. Pori dong missi Katolik manompang ijai masuk do iakal. Sintong do homa KHS, Bolanda pe buei do Katolik age pe rajani Protestan. Na lang tangkasi huahap, de'Conti ongga do das hu Simalungun? Baritaibaritahon pe boi do masa. Tontu sedo d'Conti na mambahen goran Bateck ai. Nai nini halak, nai ma isurathon.\


Rado Purba Sidagambir portugis memang pernah menguasai malaka, tapi itu hanya beberapa tahun saja, setelah VOC datang, spanyol dan portugis ini kan lari ke timur indonesia, disana mereka rebutan daerah jajahan, jadi bertikai itu ditandai adanya perjanjian saragosa..
simalungun tidak kenal orang portuguis dan spanyol..
makanya jangan bawa sumber semau diri..
harus sinkron dong dengan masa sekarang..


Karles Hasiholan Sinaga Manjou tulang mau au, to ham Berlian Saragih. Nungga saumur ni Bapa hape. Sintabi ma...
Las uhur mardiskusi rap Tulang.

Sekedar tambahan, hal yang paling menarik bangsa barat saat itu bukanlah batak, tapi barus, bandar terbesar nusantara, itulah penarik utama, di barus adalah sumber kapur barus yang sangat di butuhkan dunia (sebelum bisa di buat secara kimia sebagai penggantinya), kemenyan dan emas, dan menurut data lainnya barus disinyalir sudah ada sebelum masehi,
Korelasinya adalah : siapakah penduduk asli pedalaman Sumatra timur di seputaran danau toba?
Klo mengikuti urutannya: siraja Batak versi Toba paling cepat ada sekitar abad ke 13 (jika satu generasi adalah 25 tahun). atau malah abad ke 15 (karena pada masa itu kawin pada usia dini adalah lumrah) .
jadi sebelum Siraja Batak versi Toba ada suda ada marga Gajah di sekitar pakpak yg mengaku sebagai petani yang mengambil kapur barus dari pohonnya dan di jual pada pedagang yang datang dari Barus.


Berlian Saragih RPS: Lang ge boi bahenon kesimpulan: halani piga2 tahun do hansa Portugis markuasa i Malaka gabe lang tagamon sompat Katolik manrintis missi hu Sumatra. I Malaka sompat do mardalan missi ni Katolik halani sadalan do missi dagang pakon missi Katolik panorang ai. Buei do halak Malaka na ibunuh halani lang ra pindah ugama. Nai ma nini sejarah.


Rado Purba Sidagambir katolik tidak pernah tumbuh di sumatra, kalaupun ada, pasti di bunuh oleh sultan melayu..
paham kristen msuk ke tanah sumtra timur itu dari budak..
baru masuk ke golongan bangsawan dan raja,
di toba tidak pernah berdiri kerajaan, mereka buta akan segalanya, huruf itu diperkenalkan oleh zending kepada mereka..
nomensen itu bukan tokoh tapi seorang kolonialis yang bekerja sama dengan belanda demi keuntungan pribadi semata..


Berlian Saragih KHS: Aku tidak tau apakah Portugis tertarik dengan Barus, dan apakah d'Conti datang ke Barus. Yg pasti, missi yg pertama ke tanah Batak datang dari Barus pada pertengahan abad 19 bukan dari Selat Malaka.


Hendry Damanik menarik,, lanjutkn, menyimak


Karles Hasiholan Sinaga setidaknya menurut para ahli perjalanan marcopolo (yg memang masih ada kontroversinya). di bandingkan dengan tulisan Conti, maka ahli menempatkan Battas (Batak) berada pada posisi seperti perta berikut. hu upload lobe tulang.


Karles Hasiholan Sinaga https://www.facebook.com/groups/Media.Simalungun/10150641902994651/


Berlian Saragih RPS: Songon na hurang sodap do sahapmu ai dahkam. Songon na lang tarjalo uhur do hatorangan pakon tanggapanmu ai. Madaoh tu do ai humbani na binotoh ni hasoman. Sintong do dong kerjasama ni Bulanda pakon zending, tapi palegan-legan do tujuanni ai. Bulanda mangurupi zending pitah pasal parsokolahan do, halani porlu do dong karani atap jurutulis bani kobun ni sidea.


Rado Purba Sidagambir belanda itu kejam dan tidak mau tahu, mereka masuk seenaknya saja dan mengklaim tanah sumatra utara dengan nama : batak..
yang namnya menjajah pasti lah negatif..
zending hanya dijadikan boneka belanda untuk bisa masuk kedalam tatanan rakyat..
licik itulah belanda dengan devide et inpera nya dia bisa kuasai nusantara dengan mengadu domba raja2 nusantara, membuat sejarah2 palsu, dan menyebarkan agama kristen untuk mempermudah jalur mereka masuk ke masyarakat..


Berlian Saragih KHS: Kalau yg disebut Batta pd peta tsb adalah yg di sebelah Barat, bukan Timur. Jadi org Batak yg disebut d'Conti adalah org yg di sebelah Barus, bukan yg di Timur dekat ke Deli. Org di Timur menjadi Batak oleh karena generalisasi yg dibuat zending dan Belanda. Saya juga tidak paham bagaimana terjadinya Batak itu diidentikkan dengan Toba. Mungkin ini juga adalah karya zending yg bermarkas di Toba. Zending Jerman selalu memakai bahasa yg dipelajarinya (bahasa org di Toba) ketika mereka pergi kemana-saja menginjili. Akhirnya bahasa Toba jadi linguafranqa diseluruh daerah zending jerman, termasuk di Samosir, Simalungun, Angkola-Mandailing dan Dairi. Hal seperti ini persis terjadi di Jermanyg tadinya masing2 kerajaan memiliki bahasa sendiri, tapi dengan adanya Alkitab yg diterjemahkan Marthin Luther maka semua org Kristen menggunakan


Jadi Gereja menyatukan seluruh Jerman. Zending mengira hal seperti itu bisa terjadi di Sumatra. Mulanya berhasil bersatu dalam HKBatakP, tapi akhirnya beberapa suku spt. Simalungun, Angkola dan Pakpak, protes, lalu manjae dan meninggalkan kata Batak dari nama Gerejanya.Warga Silindung banyak pindah ke GKPI. Jadi siapakah Batak itu sesungguhnya? Siregar, Nasution yg masuk Muslim umumnya tak pernah mengaku Batak.


Berlian Saragih RPS: Mase gabe galir ham humbani topik gabe emosi dompak zending ampa Bulanda?


Dany Tupama Saragih Garingging Sekilas membaca judul dokumen ini, rasanya aneh juga mengingat selama ini tanah Simalungun itu termasuk wilayah yang aman damai hampir tanpa gejolak. hehe.


Edy M. Damanik Malau Simalungun ya Simalungun, Batak ya Batak.
Simalungun ya Batak.
Batak Simalungun.
Kan sudah begitu pengklasifikasiannya.

Ada masalah apa dgn istilah "Batak"...???? Haram, Alergi???

Itukan hanya penyebutan utk kelompok etnis yg memiliki banyak kemiripan, sebagai kesatuannya.
Kalau ada yg merasa tdk nyaman dgn penggelompokan itu, barangkali punya masalah dgn salah satu sub etnis yg ada di dalamnya. tdk mau dijadikan satu kelompok.
Berarti bukan istilah Batak itu sendiri yg di benci/yg jd masalah, tetapi suku lain yg ada dlm kelompok batak itulah yg menjadi kebenciannya.

KENAPA BEGITU..........??????


Ali Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Bkn hanya sidagambir,sidasuha,sumbayak yg d klaim oleh toba berasal dari toba, tapi seluruh yg berkaitan dgn simalungun.
Setiap org yg berargumen anda selalu meminta fakta.
Lalu saya tanya pada anda.
Apakah ada data fakta yg menyatakan klo simalungun berasal dr toba?
Apakah ada data fakta klo sinaga simalungun berasal dari toba?
Klo ada tunjukkan dan mari kt bahs sama2.
Ingat... Cerita2, tarombo2, mitos2 tdk dpt d jadikan sbg data fakta dan tdk penting bagi kami krn tdk dpt d percaya.
March 10 at 1:04am via mobile · Like

Ali Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Lalu apakah anda ada data fakta klo simalungun sekarang ini telah ada perpecahan sehingga anda mengeluarkan statement tersebut d atas?
Apakah anda telah melakukan survei k lapangan?
Klo ada silahkan d tunjukkan.
Krna saya liat anda itu selalu meminta data fakta kpd kmi atas argumen kami.
Tpi anda tdk pernah meminta data fakta kpd toba atas dasar apa mereka selalu mengklaim klo org simalungun berasal dr toba.
March 10 at 1:13am via mobile · Like

Ali Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Kenapa telinga anda selalu panas, hati anda selalu membara,dan mulut anda selalu menggonggong jika simalungun bersuara terkait sejarahnya?
Apakah anda ada kelainan jiwa?

Harapan apa yg anda harapkan dr kami simalungun terkait wall anda di atas?


Manan Saragih Semangat Ha-Simalungun-on....Andohar ma lambin near bani ari nalaho roh....Torihi hita kebenaranni.....Ulang moru semangat..


Rudy H Sinaga Anggo jaman sonarion...anggo memang penting tumang do on..ise simalungun,toba,karo,pak pak dll,lang be berlaku hu ahap debat songon nasiam in...sonari...adongdo pemeriksaan secara genetik..jadi taridah do hanja na ija,atap na ija do hanja..? Ise parlobei..dll.tapi anggo sihol do pe nasiam marsahapi...lanjut menyimak.


Ali Hendra Sumbayak Raya @All.. Sebetulnya mslh prdebtn sprti ini tdk akn trjadi seandainya kt bisa membuat sejarah budaya dan suku masing2 etnis dan mau menerima sejarah dari etni lain.
Stiap etnis kn brhk mnentkan sejarahnya sendiri.
Klo ada yg tdk mau mnerima dan mengakuinya dengan kepala dingin, itu namany pmaksaan sejarah.
Simlngun bwt sejarah sndiri jgn jd masalah bwt suku lain.
Karo, pakpak, dan mandailing jg bwt sejarah sendiri jgn ada masalah bgi etnis lain.
Nah klo hal seperti ini terjadi saya rasa kehidupan antar etnis


Ali Hendra Sumbayak Raya Akan harmonis.
March 10 at 1:49am via mobile · Like

Manan Saragih @AHSR : Seperti saya sampaikan diatas, coba kalau dibuat penelitian, jadi dasarnya sudah ilmiah..Misalnya dibuat sebagai materi disertasi bagi yang sesuai jurusannya....Cuma masalahnya biasanya didasarkan juga kepada literatur literatur sebelumnya yang belum tentu objective...Tapi paling tidak, dasarnya sudah ilmiah dan penemuan baru bisa saja "MENGKOREKSI " yang sudah pernah ada yang pernah diterima sebagai kebenaran, karena kebenaran manusia kadang relative...
March 10 at 1:51am · Like

Parlindungan Damanik Tambahan bacaan :
http://girsangvision.blogspot.com/2011/11/girsang-vision-mengenal-lebih-dekat-j.html


Elvin Chrisyandi Saragih aiiih....huattusi pe lang parbualan on
tapi nini oppungku pe seng ongga ipatugah nami hun Toba,

saranhu hubani ise na makkatahon Simalungun ai Batak, tading ma lobei ham i tanoh Simalungun atak piga2 dokah, torlang dos do pandapotta anggo Simalungun ya Simalungun,
age pe seng boi i pungkiri mirip do bahasa Simalungun hu Toba, tapi songon na seng boi na jalo anggo simalungun ipatugah bagian Batak


Juandaha Raya Purba Songon na ongga husobut ijon, Prof Kozok jelas manobut: adong do Simalungun na ompungni hattoba hinan, tapi adong homa do Simalungun naso hattoba. kan domma jelas on. Namangaku ompunni hattoba mangihutkon fakta sejarah hinan, aima kelompok jolma tuhe-tuhe (aima jolma naso rayatni nagur) na mula-mula gabe jabolonni par nagur, dob ai gabe rayat biasa ni nagur dob salih ia gabe Simalungun (basa nasiam turi-turian parpandanan nabolag pasal Tuan Sormaliat ampa sahalak toba jabolon na mantahihon Sormaliat). Humbani sisi sejarah, hata na dos sonari lape boi hatahonon ai mintor adong hubunganni ai pakon goran sapari. Boi do mubah, boi do homa marhadomuan, tapi boi do homa lang adong hadomuanni ai. Ai sahalak na ongga marsikolah na so porsaya bani mitos sirajabatak tinombeini Waldemar Hutagalung panulis Pustaha Batak 1926 i Pangururan ai, halani domma nabotoh aha bingkasni ase isurathon ai--basa buku Lance Castles, Tapanuli. Humbani sisi bohi ampa biak pe domma ibotoh halak na ija ma Toba na ija Simalungun. Anggo Simalungun biasani bohini lamlam sadalan pakon abakni na lamlam homa bahkan ihatahon Dr Lempp, tidak murah sakit hati dan halus perasaannya. Bandingkon nasiam ma sikap ni Toba naisurathonni Castles pakon Kraemer ai, "kasar, suka menang sendiri dan tidak tahu malu". On kan domma bertentangan pakon biakni na dua suku on. Anggo sada hasusuran hinan do, lang mintor songon nini toba "dao tubis sian bonana". Ini jelas sangat beda sikap,perilaku orang Simalungun dengan Toba.


Karles Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : saya tidak panas, kelihatannya anda yang berapi apai. saya ingatkan kembali jangan coba2 mewakili keturunan ompung saya, bukan lawei yang tahu siapa kami, dan bukan kami yang tahu siapa lawei, itu yang harus lawei terima. Dan itu Fakta.

Sepertinya anda bisa berjalan jalan ke arah panombean, siantar atau coba berapa marga asal Toba yang awalnya melebur kesimalungun, sekarang berbalik ketoba.

Belajarlah objective, klo kebencian akan suatu etnic dijadikan patokan masalah lah kita, dan mundurlah Simalungun.

Tapi klo kalau lawei siap bahwa yang berasal dari Toba kembali ke Toba meski dia di daerah Simalungun. ya terserah. Saya hanya coba mempertahankan padan saya disimalungun yg di toba bukan padan, karena itulah kata ompung saya lawei dan hanya itu pertanda saya sebagai Simalungun.

Klo saya pribadi, karena memang berdarah Simalungun ya.. tidak mungkin saya nafikan itu. sebegitu jika ompung saya yang berasal dari Toba tidak mungkin saya hianati.

Jadi mari kita menggali, bukan memaksa orang lain ikut pada fakta sepihak. Tabe Ma.


Karles Hasiholan Sinaga Mengenai Sinaga:
https://www.facebook.com/groups/Media.Simalungun/doc/10150566046534651/


Karles Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : klo anda toba mengklaim anda sebagai keturunan Purba Toba, mari kita lawan dengan argumen, bukan dengan amarah.
Jangan sampai pembual membuat anda tersingggung.

Jika kita Berpatokan Bahwa Habonaran do Bona, tentu emosi dan mengatas namakan orang lain tidak akan terjadi.

Marik Kita mulai Menerapkan Habonaran Do Bona dalam Diskusi ini.
Karena kita semua ingin kebaikan untuk Simalungun.

Tabe ma.


Karles Hasiholan Sinaga Tulang Berlian Saragih : pakta yang ada memang jelek, apa boleh buat kita harus bongkar.
Bateck menurut Marcopolo dan Conti ; adalah mereka yang barbar dan Cannibal dan suka berperang dengan tetangga Sendiri, kemungkinan inilah yang membuta semua kelompok sejenis masuk dalam area Batak menurut peneliti.

Dan faktanya sampai hari ini Toba dan Tapanuli Tidak Akur, Tapanuli dan SImalungun Tidak Akur, Toba dan Simalungun (kemungkinan jaman dulu akur) tapi sekarang tidak akur. Karo dan Tapanuli (toba dimasukkan kembali) tidak aku, Dan mandailing Tapanuli tidak akur (toba dianggap bagian tapanuli kembali
dan pakpak juga begitu.

Permusuhan yang di pelihara dari jaman dulu.

Dan Simalungun ada prestasi dengan perjanjian keempat rajanya untuk tidak saling menyerang (perjanjian damai)-kemungkinan ada peperangan sebelum itu.
Sebuah prestasi yang sebernnya bisa kita kembangkan lebih luas, karena kita lebih punya pendidikan di banding orang dulu.


Juandaha Raya Purba Begini Karles Hasiholan Sinaga, keputusan Seminar Kebudayaan Simalungun se Indonesia pertama tahun 1964 ( yang dokumennya sudah dicetak jadi buku oleh KPBS berjudul Peradaban Simalungun) disebutkan, Simalungun adalah mereka yang merasa dirinya Simalungun dan melakukan budaya Simalungun dengan marga utama Sinaga, Saragih, Damanik dan Purba, serta na mangaku Simalungun.
Cuma tidak boleh kita nafikan sejarah timbulnya etnis Simalungun itu sendiri. Etnis Simalungun asli (saya katakan asli yang lebih dahulu hadir sebelum hadirnya orang Toba ke Simalungun) mengaku bahwa nenek moyangnyA BUKAN ORANG TOBA. Sebab istilah 'toba' sendiri tidak sesuai dengan kenyataan bahwa dulu pemahaman orang Simalungun itu dipandang rendah dan maaf menjijikkan sebab dianggap kelas rendahan--bnd. orang Yahudi di Mesir zaman Musa waktu Pharaoh berkuasa. Kalau nenek moyang orang Simalungun itu dari Toba tentu pemahaman minor di atas tidak akan pernah ada pada raja-raja dan bangsawan Simalungun. Kedua sikap, karakter orang Simalungun yang jelas sangat berbeda dengan Toba. Saya yakin dari kesamaan karakter Karo dan Pakpak, masih lebih terbuka kemungkinan Simalungun itu nenek moyangnya dulu punya hubungan dengan kedua etnis ini (meski saya tidak berani berkata semuanya). Ini yang tidak pernah bisa dipahami orang Toba ketika kita berdiskusi tentang asal-usul dan keberadaan etnis kita. Mereka selalu ngotot dan memaksa menerima tarombo mereka (termasuk dalam acara adat). Kita Simalungun justru melihat itu bentuk penjajahan dan pelecehan!


Karles Hasiholan Sinaga lawei Edy M. Damanik Malau : inilah masalahnya. Yang masuk ke Simalungun dengan belanda itu orang-orang tapanuli, yang merasa mereka lah batak sebenarnya (Turunan Raja Isumbaon) sementar kita yang dari turunan Guru Tetea Bulan, menurut data yang saya dapat cukup bersahabat dengan Simalungun waktu lalu. itulah kenapa banyak sekali turunana Tetea Bulan (untuk hal ini termasuk Lontung) dan Silahi sabungan (karena kampung nya di Toba klo tak salah masuk daerah pengaruh Paltiraja) di Simalungun Pra kolonial Belanda.

Tapi ironisnya Tobalah yang kena serang terus oleh sebagian orang orang Simalungun yang tak suka Tapanuli, lalu tak Suka Batak, lalu tak Suka Toba.

Sungguh ironis dan sangat menyedihkan.

Mari kita belajar Menerapkan Habonaron do Bona lewat Tread ini. Tabe Ma.


Juandaha Raya Purba Soal raja berempat boleh saya terangkan (dan ini yang tidak pernah dicapai di Toba). Raja berempat itu sebenarnya diciptakan orang Simalungun sendiri (dengan kenyataan ada empat raja berkuasa: siantar (damanik), panei (purba dasuha), tanoh jawa (sinaga dadihoyong hataran) dan dologsilou (purba tambak lombang) lalu dikuatkan oleh Aceh dengan adanya pemberian cap kerajaan dan benda-benda regalia pengesahan selaku raja--boleh baca buku Joustra, Batakspiegel. Mereka tidak menyerang, mengapa? Karena raja-raja berempat itu masing-masing diikat oleh tali kekeluargaan dengan tradisi puang bolon (isteri yang melahirkan raja turun temurun) dari kerajaan tetangga yang berbeda marga. Ini tidak ada di Toba. Dalam hal ini Simalungun lebih unggul, sebab dapat menjamin kelangsungan dinastinya dan sekaligus menjaga persaudaraan dengan tetangganya.


Rado Purba Sidagambir karles anda salah kalau mencampur baurkan simalungun dan toba..
dari segi bahasa saja simalungun berbeda dengan toba,
mohon anda jangan mencampur dua budaya yang punya ahap dan aturan yang berbeda..
salah sendiri leluhur anda kawin campur jadi anda kewalahan mencari sejarah anda..


Karles Hasiholan Sinaga Lawei Juandaha Raya Purba : pernahkah saya membantah itu?
Sebenarny kita sepaham : bahwa simalungun itu ada penduduk asli dan ada pendatang dari Toba. sejauh ini kalo Habonaron Do Bona ditegakkan seharusnya tidak ada masalah.

Yang suka merendahkan orang SImalungun itu umumnya yang dari Tapanuli. Bukan hanya Simalungun yang direndahkan, toba juga direndahkan.
Sampai beberapa kali saya dengar mereka berkata Bahwa Toba itu tidak tahu adat.
Jadi haruskah orang toba menanggung ini (ini tidak adil bukan?).


Karles Hasiholan Sinaga lawei Rado Purba Sidagambir : adakah saya campur? simalungun ya simalungun, toba ya. Toba, itu daerah yang berbeda, Tapi itu tadi saya bilang banyak simalungun keturunan Toba, hanya itu.
dan dari mana anda tahu leluhur saya kawin campur? tapi ada benarnya juga sih.


Ali Hendra Sumbayak Raya @KHS... Yang memaksa orang lain ikut pd fakta sepihak selama ini siapa?
Toba atw simalungun.
Nama daerah yg anda sebutkn itu memang masyarakatny mayoritas pendatang toba d tmbh sebagian kecil org sim yg berasal dr toba.
Mau tdk mau interaksi sosial pun akn terjalin.
Dismping org toba ini yg selalu ingn klo org sim yg berasl dr toba kembali ke suku asal otomatis merka selalu gencar berbuat.
D tmbh lg org sim yg gampang terpengaruh.
Kn sdh sy bilng itu faktor lingkngan.


Juandaha Raya Purba Itulah letak persoalan yang dihadapi Belanda waktu mereka hendak mengatur peta pemerintahan di Tapanuli. Belanda melihat bahwa berbeda dengan Sumatera Timur yang berpola kerajaan dengan pola pemerintahan yang teroganisir dan terpusat (ada ibukota pemerintahan yang mengendalikan pemerintahan--pamatang di Simalungun), Tapanuli tidak mengenal tradisi itu. Untuk itu Belanda menciptakan nagari sebagai kesatuan politik daerah untuk menjamin ketertiban administrasi yang mereka ambil dari Sumatera Barat. Belanda melihat bahwa di antara orang Humang, Toba, Samosir dan Angkola ada perbedaan budaya. Maka diciptakanlah tarombo untuk bisa menjelaskan pengangkatan seseorang menjadi kepala (kapala nagari) yang orang toba sebut 'rajaihutan', termasuk juga di Simalungun diangkat kepala orang toba disebut rajaihutan Andreas Simangunsong.


Ali Hendra Sumbayak Raya @khs.. Seblikny d kmpng sy yg mayorts simalungun asli, suku lain sprti jawa,melayu bnyk yg mask jd suku sim mereka menambhkn marga mereka.
Bgt jg dgn toba, karo, pakpak mereka msk menyesuaikn marga mereka jd marga sim.
Dn tentunya berahap sim jg.
Sbg conth bkn org sim yg berasl dr toba saja yg tdk mau d bilng batak, org toba asli d kmpng sy aja sdh tdk mau d blng batak.
Jd semuany adlh faktr lingkungan bkn krn ada perpechan atw ke tidak puasan org sim asal toba terhdp sim asli.


Rado Purba Sidagambir karles, antara adat simalungun dan toba itu berbeda..
tidak ada yang sama..
kalau anda senang dengan sebutan batak simalungun mungkin leluhur anda dahulu yang satu simalungun yang satu toba, melakukan pernikahan, jadilah anda keturunannya..
makanya anda selalu ngotot batak simalungun kan..

kalau saya pribadi gak pernah bercampur begitu..
leluhur saya teguh menjalankan adat simalungun dan tidak pernah menikah dengan yang berahap toba..
leluhur saya turun temurun menikah dengan boru sumbayak dan inilah yang menjadi puang bolon di keluarga saya..
dan itu turun temurun dilakukan leluhur ku..
makanya saya berani katakan, saya tidak punya urusan dengan toba dan tarombo toba yang ngawur..

coba anda pikirkan comment saya ini..


Juandaha Raya Purba Tahu 1907 perkebunan mulai masuk ke Simalungun pasca dipaksakanya Pelakat Pendek oleh Belanda ke daerah-daerah yang dianggap berpemerintahan sendiri (di Tapanuli ini tidak ada, karena Belanda tidak melihat ada "negara' di sana). Untuk mengatasi kelangkaan beras buat kulikontrak Jawa yang didatangkan Belanda sebagai buruh kebun, maka Belanda mendatangkan resmi para pengagarap sawah dari Toba (Balige sekitarnya) karena mereka lebih berpengalaman bersawah ketimbang orang Samosir yang waktu itu masih dipandang terbelakang. Sejak masuknya penggarap sawah ini terjadilah benturan sosial dengan penduduk asli Simalungun, termasuk tarombo tadi yang tidak dikenal orang Simalungun yang diikat oleh 'raja' sebagai kepala adat. Klaim "hamu sianggian, hami siahaan" jelas memojokkan penduduk asli sebagai pemilik tanah di Simalungun. Dan ini yang menjadi penyebab akut pada kebencian orang Simalungun zaman itu hingga ada perlawanan dengan dihapuskanya jaihutan dan simbol-simbol superioritas toba terhadap Simalungun. Cuma, karena posisi toba waktu itu berada di atas angin (sudah berpendidikan modern), posisi orang Simalungun lemah, bahkan sampai kepada zaman sekarang ini.


Karles Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : anda berdikus dengan saya dan lainnya di forum ini. Jadi mari kita berdiskusi menurut pendapat kita.
Dan jangan mau didikte siapun. Dengan prinsip Habonaron do Bona, Simalungun Bisa.

Dan mungkin Bagi and kehilangan beberapa orang Simalungun yang kembali ke Toba adalah hal kecil.

Tapi dengan hitungan matematika bagaiman seratus tahun atau seribu tahun ke depan.
Dan adakah data statistik yang membuat kita nyaman, jika Semua keturunan Toba di Simalungun kembali ke adat Toba tetapi tetap bercokol di simalungun di tambah para pendatang Tapanuli tidak akan membelah penduduk Simalungun jadi 2 Bagian Besar (tidak termasuk Siantar tentunya). klo itu berhadap2 hadapan kapan kita membangun simalungun?

yang Saya kawatirkan "KITA AKAN KEHILANGAN ENERGY MENGHADAPI "MANTAN" SAUDAR SIMALUNGUN KITA".

Itulah konsen saya sebenarnya. maaf klo ada yang salah.
Tabe ma.


Juandaha Raya Purba Sebetulnya diskusi ini sudah tiba pada kesimpulannya: 1) Masing-masing kita bangga sebagai orang Simalungun sebagai etnis. 2) Suku Simalungun awalnya tidak berasal dari Toba (ini penting, sebab ini yang krusial dalam diskusi ini). 3) Dalam perkembangannya ada etnis lain yang mengaku dirinya orang Simalungun, tentu bukan hanya Toba, tetapi juga etnis lain yang kita sebut "marahap" Simalungun. 3) mari kita jaga persatuan etnis Simalungun dengan tidak mengaburkan sejarah kita. Naimalobei Horas
Karles Hasiholan Sinaga Lawei Juandaha Raya Purba ; Tarombo itu adalah hasil penelitian, bukan ciptaan, dan dan menurut penelitian itu, semua marga-marga dari Toba Berpunca pada 2 orang , yaitu :
1. Guru Tetea Bulan
2. Raja Isumbaon
Tapi disini saya masih ada pertanyaan, Siapa orang Tua keduanya?
Mungkin disinilah letak kontroversi itu :
Hutagalung menempatkannya dengan nama Siraja Batak.
Apakah itu benar atau hanya rekaan? Klo benar tentunya tidak akan ada penolakan.
Bisa jadi hutagalung dan para tua tua yang di wawancarainya tidak tahu siapa nama yang di puncak, menurut saya ini masih perlu penelitian lebih dalam.
Tabe ma....
Kita balik ke topik perpecahan.


Rado Purba Sidagambir apa buktinya si hutagalung membuat penelitian??
apakah dia seorang sejarawan ??
makanya kalau bukan sejarawan jangan menulis sejarah, jadinya kan ngawur..
March 10 at 11:29am · Like ·  1

Dany Tupama Saragih Garingging Rado Purba Sidagambir apakah kriteria seseorang disebut sejarawan dan tulisan sejarah? jika boleh saya simpulkan kalimatmu, hanya sejarahwanlah yang bisa bicara/menulis sejarah. apa iya??


Ali Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Begini saja. Anda org simalungun mengaku batak, itu tdk masalah bagi kami, krn mungkin leluhur anda berasal dr sana. Nah klo saya/kmi mengaku bkn batak tpi simalungun, seharusnya tdk jd masalah jg bagi anda, karena memang kmi punya sejarah tersendiri yg tentunya berbeda dr org simalungun yg dr toba.
Nah klo kmi mmbuat sejarah sndiri, sebaiknya yg dr toba ini seharusny maklum krn memng seprt itu lh adanya.
Merka itu dlu ny kn namandapo sejarah yg telh ada d t4 dia dtg.
Jd tdk ada msalh dan perpcahn


Ali Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Intinya begini..
Kmi org simalungun ini tdk pernah tdk mengakui atw membeda2kn klo org sim dr toba itu bkn sim.
Kn sudah d jelaskn olh para rekan2 seblmny,bhwa org sim itu bkn hny sim asli saja tpi semua etnis yg berdiam, berahap,berbhs,berkelakuan,beradat,dan cinta kpd sim.
Jd ini kn terkait sejarh budaya sim itu sendiri.
Biarkn lh kmi bersuara tanpa ada sakit hati dr org sim dr toba. Tolng tau diri ats sejarahny dtg k sim ini.
Namany kt pndtg hrs mnghormti sejarah suku/daerah yg kt dtngin.
Bkn bgt?
March 10 at 1:33pm via mobile · Like · 4

Ali Hendra Sumbayak Raya @Khs... Saya rasa klo kt menjunjung tinggi pepatah yg mengatakn "Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung" saya rasa tdk akn ada perpecahan.
Dan saya tany pd anda apakh menurut anda hal tersbut sudah d amalkn org2 toba dn etnis lainny d siantar dan d simalungun?
Klo blm knpa anda tdk menghimbau kpd mereka?
Knpa yg anda salahkn itu selalu kmi yg akn anda khwatr kn terkait maslh perpecahn.?
Apakh and tdk mersa prihatin pd kmi sim ini yg tdk d hargai d daerahnya sndri?
Ktanya anda td prhtian skali pd
Sim?
March 10 at 1:47pm via mobile · Like

Rado Purba Sidagambir Dany Tupama Saragih Garingging : karena banyak yang bukan sejarawan menulis sejarah tidak melewati tahapan metode sejarah..
sejarah itu ilmu yang memiliki metode dan tahapan penulisan yang disebut historiografi..
makanya kalau mau menulis sejarah, harus melewati tahapan dalam metode sejarah, baru bisa dikatakan sejarah itu real dan bisa dibukukan..
kalau buku semacam hutagalung yang dia bukan sejarawan dia menulis sejarah kan dia tidak tahu menahu tahapan dalam historiografi, dia memasukkan sumber semau perut dia sendri, jadi tulisannya penuh dengan kontroversi..
March 10 at 2:11pm · Like ·  1

Dany Tupama Saragih Garingging kalau begitu, ada baiknya anda paparkan metodologi Hutagalung yang menyalahi kaidah ilmu, itulah yang dibahas. Kan siapapun bisa menulis sejarah asal dgn kaidah yang benar. Gitu loh menurutku.. :))
March 10 at 2:25pm via mobile · Like

Sita Damanik Nassiam lo .
March 10 at 2:27pm · Like

Rado Purba Sidagambir garis besarnya dia menulis tarombo/silsilah semua suku karo,simalungun,mandailing dll itu adalah keturunan SI RAJA BATAK, dan asal dari semua suku yang ada di sumut sekarang itu berasal dari toba..
apakah itu bukan kontroversi namanya??
dia mencoba menginterpretasikan semau dia bahwa semua manusia di sumatra utara terlahir dari leluhur yang sama..
dan ini tanpa sumber/naskah dan prasasti yang jelas..
makanya saya katakan ini sejarah ngawur sekali...
March 10 at 2:31pm · Like ·  1

Edy M. Damanik Malau Hahaha.....
janganlah kita membuat pernyataan kalau kita tidak mengetahui benar, apa yg kita bicarakan.
Misalnya...Batak, Tarombo, dll.

Banyak sekali sy lihat disini kesalahpahaman dikarenakan kurang pemahaman ttg apa yg dibicarakan.
March 10 at 5:31pm via mobile · Like · 1

Berlian Saragih Dong do na porlusipagolpaon pakon sipatorsaon bani parsahapanta on. (1). Ise pe boi do gabe Simalungun, ai soal pengakuan pakon ahap do ai. Sedo halani ibotoh anjaha idalankon adat Simalungun. Hansi, songon na ongga husobut, marsihapali/marsibagasan do ha-Simalungun-onta. Ump.: Hasomanta KHS, marsahap Simalungun pe seng pag ia, mabiar lepak. Saninanggku i Bogor anggo i rumahni seng ongga tangaron sidea marsahap simalungun pakon mandalankon adat Simalungun. Tapi Simalungun do (minimal ia sandiri). (2). Sanggah dong harajaon sapari, patuh do haganup na roh hu Simalungun laho mamilih/ mamakei marga na adong i Simalungun. Sina, Bonggali, Toba, Samosir, Papak, Karo, pnl gabe marmarga Simalungun ma, anjaha manghagoluhkon ha-Simalungun-on. Dob revolisi soaial anjaha lang dong be harajaon, dong ma na mulak bani marga apakon adat ni nalobeini, ai lang dong be sisobuton uhurni ijon, anjaha lang dong sipalaron be humbani Simalungun (sobali tanoh na dob ikuasai), halak ni pe terbelakang do, jadi anggap enteng do hlk Toba bani hlk Simalungun. (3). Porlu do itangkasi, aha do motip ni Hutagalung manusun Tarombo na sinusun ni Hutagalung.

 Berlian Saragih
......(sambungan).... 
HUKIRA, sedo kepentinganni sandiri mangadongkon tarombo ai sebagai bisnis. Bani panorang isurathon bukuni ai, haganup na margoran buku, ianggap masyarakat do haganup isini na sintong ma ai. Mintor mendarahdaging ma "hasintongan" ni tarombo ai bani halak na dob margoran Batak (warga ni HKBatakP). Pasal on domma buei isahapi hita. (4) Porini buei pe halak na dob gabe Simalungun, mulak gabe Toba, seng sisahapan ai. Sisahapanta ai ma : sonaha do ase hita na mangaku Simalungun, marpala-pala sintong2 gabe Simalungun. (5) Sadalan hujai, ulang dong ahapta na lang dear adatta gabe ipamasuk/ipaturut hita masuk adat ne legan bani horjanta, gabe buei na maralo atap na dobbel idalanhon.Sontohni: Adat Simalungun, dayok do na martohonan. Pori dong pe siompat nahei isayat, panrampahi panganon ni simbuei do ai. Tapi adatni na manayat siompat nahei, mardalan ma gori bani na patut (seng siriahkonon ai), tapi seng dong na margoran jambar sitaurhonon. Panganan Pinatunggung do sibereon/sitaurhonon bani haganup na patut patunggungon. Ase anggo mardalan panganan, mardalan homa jambar, gabe dobbel ma ai.

 Karles Hasiholan Sinaga
Jadi penolakan semua suku non Toba dan Tapanuli (tak termasuk selatan) adalah akibat dari buku Hutagalung yang menempatkan Siraja Batak di atas Guru Tetea Bulan dan Raja Isumbaon yg menguntungkan mereka, dan akibatanya banyak pihak dari mereka yang mengklaim membabi buta bahwa semua orang Batak yang tidak ada dasar keturunan menurut buku itu adalah bukan asli Batak. Yang menempatkan mereka tersebut dalam buku hutagalung sebagai penduduk asli dan lainnya adalah pendatang di Tanah yang para ahli menyebut Batak sejak berabad-abad lalu.

Menarik untuk Di bahas Siraja Batak versi Hutagalung (saya harap lebih enak menyebut versi hutagalung karena dia sumbernya).
Saya akan Mulai melakukan hipotesis dari saya sendiri.

1. Saya Sinaga Bonor Pande, tertua dari semua keturunan Batak Versi hutagalung. nomor 17.
dari Lontung no. 18,
dari Saribu Raja No. 19
dari Guru Tetea Bulan no. 20
dan dari Siraja Batak versi hutagalung Nomor 21.
dan anak saya no. 22.

2. Jiika tiap generasi diasumsikan 25 tahun, Maka Si Raja Batak versi Hutagalung ada sekitar:
25 thn x 22 keturunan = 550 tahun lalu.
Sekarang tahun 2012 dikurangani 550 = 1462.
Jadi bisa dikatakan Siraja Batak Versi Hutagalung ada pada tahun 1400an (artinya orang Batak di Tanah batak menurut Hutagalung ada 1 orang pada tahun 1400an).

Hipotesa sementara saya:
1. Dalam kunjungannya pada tahun 1292, Marco Polo melaporkan bahwa masyarakat Batak sebagai orang-orang "liar" dan tidak pernah terpengaruh oleh agama-agama dari luar.
Bandingkan raja Batak Versi Hutagalung, berarti sudah ada masyarakat Batak sebelum Raja Batak Versi Hutagalung.

2. NiccolĆ² Da Conti (1395-1469), seorang Venesia yang menghabiskan sebagian besar tahun 1421 di Sumatra, sampai saat ini dialah yang pertama menulis kata "Batech", dalam perjalanan panjangnya untuk misi perdagangan di Asia Tenggara (1414-1439), mencatat kehidupan masyarakat. Dia menulis sebuah deskripsi singkat tentang penduduk Batak: "Dalam bagian pulau, disebut Batech kanibal hidup berperang terus-menerus kepada tetangga mereka ".
Bandingkan Raja Batak Versi Hutagalung, pada saat Conti datang ke sumatra dia itu belum atau katakanlah baru lahir, lalu hidup berperang terus-menerus kepada tetangga mereka, berarti sudah ada masyarakat dengan jumlah besar sebelum Raja Batak Versi Hutagalung Lahir.

3. Barus adalah pelabuhan besar yang disinyalir sudah ada sebelum masehi, penghasil kapur barus, kemenyan dan Emas.
Jadi sudah ada penduduk yang memanen pohon untuk di olah jadi kapur barus dan kemenyan dan sudah ada penambang Emas waktu itu.
Sementara menurut Versi Hutagalung Raja Batak belum lahir

4. Beberapa tulisan saya dapatkan menempatkan Nagur sebagai Kerajaan Batak.

Demikian sementara dari saya.

Dengan Semangat "Habonaron do Bona" mari kita temukan kebenaran.


Karles Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : Coba di urut urut dari atas kebawah apa sebenarnya yang saya tidak bisa terima dari Lawei.


Berlian Saragih KHS: Makin anehlah Si Raja Batak, karena dalam silsilah Saragih Garingging aku adalah generasi ke 19 dan cucu saya generasi 21. Saya tak tau menurut Hutagalung, Munthe nenek moyang kami di Karo itu generasi keberapa dr Si Raja Batak. Saya jg tak tau Moyang kami yg pertama datang ke Simalungun adalah generasi keberapa dr Munthe. Mungkin moyang kami lebih tua dari Si Raja Batak yg katanya asal muasal org Batak (yg menurut versi Htgalung jg moyang Munthe?). Perlu dipertanyakan. Atau mungkin Htgalung kehilangan mata rantai, atau memang hanya direka-reka utk membenarkan pengenaan nama Batak thd semua penduduk disekitar dn Toba?


Karles Hasiholan Sinaga Tulang Berlian Saragih : itulah yang harusnya kita cari.
yang saya rasakan orang Simalungun, Karo dan Mandailing menelan bulat bulat buku Hutagalung itu.
Lalu korbannya adalah Si Raja Batak.
Sementara Siapa Si Raja Batak sebenarnya dan tahun berapa mulai ada kita tak pernah cari tahu.
Tabe ma.


Karles Hasiholan Sinaga Mari kita berdikusi dengan dasar HABONARON DO BONA, bukan untuk saling mengklaim dan saling menyerang


Sarmen Saragih @ KHS : Sangat menarik. Status yang ber Philosophie . Karena bisa menimbulkan tanda tanya besar bagi orang yang membacanya.
March 10 at 9:08pm · Like

Karles Hasiholan Sinaga Lawei Sarmen Saragih : yang pastinya saya berharap philosophie ini diterapkan dengan sebenarnya, hanya itu tak ada yang lebih. mohon koreksi kalau ada yang tidak sesuai philosophie itu.


Rado Purba Sidagambir si raja batak itu tidak pernah ada..
mau sampai mati pun mencari nya itu tidak akan pernah ada..
itu hanyalah interpretasi seorang hutagalung dalam menulis..
siraja batak itu fiksi..


Parlindungan Damanik ikut nimbrung yach , sekedar tambahan bacaan saja.ha... ha... Horas. GBU.
Kalau Radja Israel Sinaga pasti ada , karena photonya ada di KITLV Leiden Belanda tahun 1890 , adalah Ayah dari Opung boru saya Jinim Sophia boru Sinaga dan juga adik kandung dari Raja Ompu Bangbang Setya Gajah / Raja Galumbang Laut Tawar Sinaga Prapat dan anak ketujuh (bungsu) dari Raja Ompu Togadolok Sinaga Sidabariba Parapat.
Beliau juga bergelar Sintua Radja Israel Sinaga, karena beliau termasuk pemimpin / pelindung / raja Kristen pertama di Prapat di tepian Danau Toba.
Photo tahun 1890 didapat di KITLV Leiden Belanda ( Radja Israel, christelijke vorst aan het Toba-meer )
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/detail/form/advanced?q_searchfield=israel


Parlindungan Damanik Tambahan tentang Radja Gamok :
Radja Gamok, zelfbestuurder van Raja, te Pematangraja bij PematangsiantarRadja Gamok is in adatkostuum ter gelegenheid van het bezoek het echtpaar J. en R. Fabricius
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/lijst/form/advanced?q_searchfield=+gamok


Parlindungan Damanik Tambahan tentang Radja Gamok :
Radja Gamok, zelfbestuurder van Raja, te Pematangraja bij PematangsiantarRadja Gamok is in adatkostuum ter gelegenheid van het bezoek het echtpaar J. en R. Fabricius
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/detail/form/advanced?q_searchfield=+gamok


Parlindungan Damanik Tambahan tentang Sipolha .( Bestuurspersoneel van de afdeling Simeloengoen en de Karolanden krijgt eten aangeboden te Sipolha bij het Toba-meer , tampak G.L. Tichelman duduk di tengah ).
================================
Tampak Photo Tuan Raja Pinta Panaluan Jati Hamonangan Damanik (Gelar Paraloangin Damanik) Tuan Jambur Na Bolag Sipolha berdiri dibelakang memakai baju putih, celana putih dan berkopiah hitam menyaksikan pemberian Demban oleh Puang Bolon R. Mesta Huria br Sinaga berkebaya & memakai bulang. tampak G.L. Tichelman duduk di tengah .
Para Staf ADM Afdeling Simeloengoen en de Karolanden saat berkunjung ke Sipolha (Salah satu wilayah sentrum kebangsawanan Simalungun di Tepi Danau Toba), tahun 1934 dari koleksi KITLV di Belanda. Tampak wanita berkebaya & memakai bulang sedang memberi demban, sebah upaya memperkenalkan budaya lokal.
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/detail/form/advanced/start/4?q_searchfield=sipolha


Berlian Saragih orlu do arusionta, aha do mithos, na binahen ni ompungta na lobei. Dong do mithos pardong ni dn.Toba, dong do pasal mase lang ipangan sada2 marga na somal ipangan halak, sonaha boi gabe raja sada halak ihuta ija ia roh, mase lang marimput leto anjaha mase lang dong ipon ni horbou sabolah datas. Marhitei mithos ai ma ipajonam bani ginomparni aha na adong. Marhitei mithos ma homa ipajonam pardong ni jolma i daerah ta on. Jadi, sadalan hubani tujuanni do ibahen mithos. Aha tujuan ni Htgalung patumpu-tumpu mithos anjaha manramu ai gabe tarombo, ai ma tangkasi hita, ase sadar bei hita, na ise do hita (anggo memang porlu do ai). Anggo na huarusi Simalungun on usih do hubani Amerika Serikat, na pendudukni roh hun bagei bangsa, anjaha seng sahali hat parrohni, dong na mosor hun sada ianan hu ianan na legan. Jadi, umpamani: par Samosir hampit Simalungun, na hun Simalungun hinan do sidea mosor hu Samosir, dob ai, ginomparni dong na mulak use. Sadihari tarjadi ai, lang nabotoh. Na pasti, anggo halak Simalungun sapari seng ongga isungkun ise ompung ni na roh hu Simalungun. Seng morgani isungkun. Na isungkun: 'Par ja do ham?" Ai buei na roh.
March 11 at 10:46am · Like ·  2

Sita Damanik Tongontumang Hatoranganmu on PANDITANAMI .


Sita Damanik Nasedih hutangar humbani HALAK toba i RUMAH ON iSIMALUNGUN do GAN kasar2 parsahapni HALAK PENDATANG TOBA ai ANGGO i SAMOSIR ,i BALIGE ;TARUTUNG BUJUR2 BEIDO sidea sada sama LAIN MASE sonai sidea hubanta SIMALUNGUN naha do ai TONGON ? .
March 11 at 12:40pm · Like

Sita Damanik Sintong do HATORANGANmu on PANDITA NAMI .


Berlian Saragih Sita DamanikAnggo i kutub utara temp. 16 derajad domma ihatahon hangat. Tapi anggo i gurun pasir temp. 30 domma ihatahon nyaman. Nai do ai hukura.


Berlian Saragih Anggo secara sosial antropologis boi do jaloon Subsuku- Batak do Simalungun, anjaha Indonesia do haganup Batak. Na lang tarjalo, ai ma pandapot ni Htgalung na mangkatahon hun Si Raja Batak do hita on haganup na ginoran Batak ai. Nai ma ra ujungi hita parbualanta pasal on. Horas ma.

Edy M. Damanik Malau  

Setuju, Tulang.
Salah ma tongon, anggo ihatahon ginoppar ni Siraja Batak do haganup batak. Janah urah do sangkalon ai. halani takkas do ibotoh hita lang pitah na han samosir (SiRaja Batak) na roh hu Tanoh Simalungun.


Sita Damanik Tongondo Nidokmu on Panditanami Sonari bennami 11 derajat Siang domma tarahap pangahap tene lang porlu tumangbe maningon sitobalan PakeanMusim dingin tene mia bani Nassiam i JAKARTA in tene KEPANASAN ma TORUS ,sijengesanni UDARA i SARIMATONDANG janah Borsih udarani tene HORASMA .


 Juandaha Raya Purba  

Menarik juga percakapan ini, bayangkan saja komentarnya sudah 100 an lebih. Mantap, mantap. Pak KHS, anda sudah membuat silsilah versi anda dan sudah jelas anda itu (menurut silisilah anda) adalah keturunan toba (ha-toba-n) yang dulu di Simalungun dianggap lowest class (jabolon). Dalam rangka survive (sudah dijelaskan makkela pdt BSG tadi) mengakulah dia menjadi orang Simalungun (kalau tidak begitu dia tetap lowest class, ada banyak kasus serupa di Raya, semua pendatang yang tidak bermarga Simalungun harus masuk marga Simalungun, sehingga ada Sinaga Sipayung, Sinaga Silalahi, dll). Artinya bagi seorang KHS kiblat ke Pusuk Buhit (Puncak Bukit--bhs Melayu) dalam mitologi animisme Batak (sebutan orang asing untuk menyebut masyarakat non Melayu) itu sudah harga mati. Ini makin membuat hipotesa saya dulu makin terbukti; bahwa ada dua lapisan masyarakat penopang budaya Simalungun, pertama masyarakat asli yang tidak berasa dari Toba dan masyarakat bekas hamba yang berasal dari Toba. Lalu, soal siapa Siraja Batak? Sebetulnya sudah jelas bahwa penamaan itu datang dari orang Barat untuk menyebut penduduk pedalaman seperti disebutkan orang Melayu (batak--berarti 'penunggang kuda', kasar dan tak baradab). Sebab dibanding Melayu, orang pedalaman memang ketinggalan waktu itu. Nah, Belanda masuk ke Tapanuli dan mulai mereorganisasi pemerintahannya, mereka hendak mengangkat pemimpin (Kepala Kuria seperti di Selatan) tetapi semua orang ingin jadi penguasa (raja). Untuk memilih raja huta (nagari) maka ditentukanlah pengakuan masyarakat adat lokal siapa sisuan bulu (sipungkah huta) maka diciptakanlah pohon silsilah untuk menunjukkan siapa tertua. nah, 'tertua' ini yang menjadi dasar klaim seseorang diangkat menjadi kepala nagari. Maka berlomba-lombalah marga di Tapanuli mengaku tertua. Belanda pusing dibuatnya, bingung sebab teknologi pemerintahan di Tapanuli tidak secanggih Sumatera Timur (ingat juga bahwa hanya di Sumatera Timur ada Korte Verlkaring sebab Belanda melihat kerajaan-kerajaan di situ mewakili rakyatnya sebagai negara). Maka ditugaskanlah Demang Wasinton Hutagalung bekas guru zending yang sudah mendapat pendidikan modern (zending) menulis silsilah yang disebut tarombo (Melayu: Terombo). Hutagulung dengan bantuan Belanda mengumpulkan orang-orangtua di Simanindo menjelaskan asal-usul marga ini (itu sebabnya marga batak bermula di Samosir, andai Hutagalung ke Balige mungkin marga itu bermula di sana). Ternyata simpang siur keterangan para orang tua ini. Pusing tidak ada keputusan maka Belanda menetapkan apa yang ditulis Hutagalung itu yang menjadi acuan. Karena Belanda yang menetapkan maka rakyat Tapanuli (yang belum semaju sekarang) mengiakan saja--meski tetap berdebat tentang siapa paling tua.
Nah, tentang Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon--ini juga KHS adalah nama rekaan dari Hutagulung juga. Sebab di Toba tidak dikenal Guru yang ada adalah Datu, dan istilah raja sesungguhnya tidak ada di Toba, hanya ihutan. Baik istilah Guru dan Raja itu hanya ada di Sumatera Timur yang sudah dipengaruhi Hindu. Saya masih bisa menemukan kesan rekaan itu dalam suratnya Andreas Simangunsong mengundang orang Balige sekitarnya datang menggarap sawah di Simalungun. Di suratnya yang ditulis tahun 1920 itu disebutkan bahwa mereka (orang Toba) adalah keturunan Sori Maharadja Batak dari Sianjur Mula-mula. Istilah ini diambil Hutagalung dari Melayu Seri Maharaja. Jadi jelas sekali kalau tarombo yang dibuat oleh Hutagalung itu mitos dan karangan semata dalam rangka politik reorganisasi Tapanuli oleh Belanda. Penjelasan lebih lanjut boleh dibaca di buku Prof. Dr. Lance Castles, Tapanuli (1970) dan Prof. Dr. William Liddle, Ethnicity, 1970.



Juandaha Raya Purba Sebagai informasi saya mendapat kabar bahwa tahun ini Erond Litno Damanik, MSi akan membuat penelitian tentang istilah Batak dan asal-usul orang Batak itu dalam disertasi yang menurut beliau akan ditempuhnya di UKM Malaysia. Saya yakin setelah penemuan "istilah Batak oleh orang asing" dari Dr. Ichwan Azhari, makin banyak studi sejarah dan antropologi yang akan meruntuhkan sisa-sisa keyakinan animisme Batak dengan mitos Si Raja Batak itu (aneh juga kenapa tidak dibuat saja dulu Si Raja Sumatera)? Ha..ha..



Elvin Chrisyandi Saragih lanjut..
smkn menarik..


Juandaha Raya Purba Sekarang sudah ada pula istilah di Siantar ini "Si Raja Tega"
>>???



Hendry Damanik dong homa boruni Raja na dijabua an,, berarti sagala parinangon Boruni Raja,,anggo paramangon lang anakni Raja ??



Sita Damanik Naima tongon .


 Karles Hasiholan Sinaga  

Lawei Juanda Raya Purba:

Kita tidak membicarakan pribadi disini dan strata sosial masa lalu, Hemat saya itu tidak baik untuk simalungun sekarang, untuk itu saya tidak akan berkomentar.

Untuk membahas lebih jauh mengenai Guru Tetea Bulan dan Raja Isumbaon, tidak bijak membahas di sini, lagian nanti terlalu melebar.
Tapi Lawei bisa Tanya itu pada Pemangku Jonggi Manaor untuk Keturunan Guru Tetea Bulan (tidak termasuk Lontung) atau Pemangku Palti Raja untuk turunan Lontung, atau Pemangku Balige Raja, atau pemang ku Sisingamangara (turunan Sumba - Raja Isumbaon).
Mudah mudahan masih ada. Mereka tentu lebih paham. atau buku karya Pribumi : 'Batak Na Sae' tulisan Sitor situmorang bisa jadi punya nilai lebih sebagai pelengkap dari buku-buku barat.

Mengenai Dinasti Sorimangaraja, Saya pertama kali tahu Dinasti itu dari Buku "Tuanku Rao" yang di tulis MOP tapi ada orang yang mengaku sebagai titisan "Raja Batak Dari Dinasti Sorimangaraja", dia tinggal di Jakarta Bernama Prof. Sorimangaraja Sitanggang, dia mungkin bisa menerangkan lebih detail.

Saya bukan sejarawan, jadi saya tidak mendalaminya, hanya tentunya ada keingin tahuan akan lebih luas akan sejarang dari tempat yang di sebut para ahli sebagai Tanah Batak.

Konsen saya hanya kesatuan dan kebersamaan tapi tentunya bukan untuk mengatakan hitam itu putih atau putih itu hitam atau mengikuti yang abu2.

Sekalian belajar menerapkan Habonaron do Bona dalam berdikusi.

 Karles Hasiholan Sinaga  

Lawei Hendry Damanik : Kita tidak sedang membicarakan adat Toba dan Tapanuli tentunya....
Tentunya adat Simalungun harus di tegakkan di Tanah Simalungun.

 Juandaha Raya Purba  

Tulisan Conti, Pinto dll itu dari sisi kritik historisnya tidak serta merta berkaitan dengan term sekarang. Batec, Batta dari tulisan asing itu belum ada penelitian ilmiah yang mengkaitkan dengan penduduk pedalaman Tapanuli, yang pada waktu itu masih "terracognita" (dunia tidak dikenal). Yang disebut penulis Portugis dan Cina itu tentulah daerah pesisir Timur Sumatera yang sudah didatangi para petualang.

Karles Hasiholan Sinaga Semua kemungkinan masih ada, karena masih minimnya informasi yang didapat. Tapanuli malah masih istilah baru juga.
Dan mana yang lebih tua antara pesisir timur dan Barat?
Data yang bisa saya dapat Barus lah (Pesisir Barat) yang lebih di kenal oleh dunia luar ketimbang pantai timur Sumatra.
Semua kemungkinan masih terbuka lebar.

Karles Hasiholan Sinaga Sita Damanik : 

" Nasedih hutangar humbani HALAK toba i RUMAH ON iSIMALUNGUN do GAN kasar2 parsahapni HALAK PENDATANG TOBA ai ANGGO i SAMOSIR ,i BALIGE ;TARUTUNG BUJUR2 BEIDO sidea sada sama LAIN MASE sonai sidea hubanta SIMALUNGUN naha do ai TONGON ?"

Karles Hasiholan Sinaga :
Yang saya tahu pendatan itu dari daerah yang bernama Tapanuli (utara), Terus kenapa mereka kasar kasar, sementara di sekelingnya cenderung sopan dan halus (Mandailing, Simalungun, Toba (Samosir), bahkan Tapanuli Tengah.
Tidak ada rujukan yang saya dapat sampai saat ini, kecuali buku Tuanku Rao, karangan MOP, bisa kita baca bagaimana orang2 daerah ini sampai di katakan berpesta daging tentera paderi. Mungkin kepedihan dan penderitaan itulah yang membangun karakter baru kasar dan keras.
Tapi itu sebatas analisa sementara. Karena buku MOP juga masih kontroversi.
Tabe Ma.


Edy M. Damanik Malau Karles@ kalau masalah yg dikatakan Tongah Sita D itu, jawaban yg disampaikan Tulang B Saragih yg lebih tepat.
Itu relatif.
Bagi kita sudah sopan, bisa jd buat orang lain masih kasar.
Ada yg memberi salam dengan berciuman, ada dgn berjabat tangan. Demikian jg dgn kebiasaan2nya yg lain.


Juandaha Raya Purba Domma ma in lo, bani na mangaku Batak (=penunggang kuda, perampok, penyamun-KBBI) silakan, yang mengaku Nagur, Simalungun, silakan, tapi "anggo ahu pakon hasomanku sarumah pitah Jahowa do siihutkononnami" lang Siraja Batak, lang Siraja Simalungun atap Siraja Sumatera, atap Siraja Naro pe. Amen!


Dany Tupama Saragih Garingging dari yang aku baca, sebenarnya udah ada semacam kesepahaman. Yang masih ga beres tuh, ya judulnya topik ini. :))


Ali Hendra Sumbayak Raya Ini semua salah dasar yg d buat oleh org toba dan belanda.
Seandainya hutagalung itu tdk membuat nama siraja batak tapi si raja toba. Semuanya tdk akn seperti ini.
Kalau kt telusur arti dari kata siraja batak itu sendiri, berarti raja dari semua puak batak, atw asal/nenek moyang semua puak batak.
Ini yg membuat etnis yg d kelompokkn k dlm puak batak itu tdk setuju.
Tapi seandainya d ktakn siraja toba, pasti tdk ada yg complein.
Jd jgn memaksakn kehendk kpd suku lain.


Dany Tupama Saragih Garingging hahah, setuju bang Ali Ali Hendra Sumbayak Raya.. Jadi karena kepentingan (eksistensi simalungun) itulah maka terkadang saya sendiri tidak nyaman disebut orang batak. disisi lain, kepentingan lainnya spt politik, maka kita butuh suara org2 batak yang besar jumlahnya dan daya gedornya. pilih mana?


Ali Hendra Sumbayak Raya saya saran kan bagi org simalungun yg merasa batak, kembalilah ke tanah asal mu di asal muasal raja batak itu.
apakah anda yg org simalungun merasa berasal dari batak itu masih punya tanah disana?, masih punya kampung ataw keluarga dekat disana??
masih punya oppung disana??


Rado Purba Sidagambir batak = politik kotor kolonial (devide et inpera)


Ali Hendra Sumbayak Raya dimana anda selama ini bisa hidup dan melangsungkan kehidupan andaa?
tapi anda tidak menghargai pendapat penduduk aslinya padahal leluhur anda itu dulunya adalah budak di simalungun.
sadarlah jgn memaksakan kehendak.
anda2 ini selalu mengatakan agar tidak ada pepecahan di simlungun, tpi dengan ngototnya anda tanpa tidak sadarnya anda telah memicu peerpecahan tersebut.
sebenarnya tdk ada masalah jika anda yg berketurunan asal toba ini tidak jugul seperti sifat asli asal anda dan tidak memaksakan kehendak anda.


Ali Hendra Sumbayak Raya TOBA= TOALAN BABAH


Hendry Damanik lang pala ilanjut hita be ra tene,, horaskon 3x ,,HORAS,, HORASS,, HORASSS


Edy M. Damanik Malau Tidak hanya Simalungun yg berasal dr (marga) toba saja yg mengaku Batak Simalungun. Marga lain jg tdk sedikit yg mengakuinya.

Mengapa kita merasa paling berhak atas Simalungun ini???
Simalungun terbentuk atas/dari beberapa asal/keturunan.
Simalungun tdk berdasarkan satu garis keturunan.

Kita harus iingat betul itu.


Rado Purba Sidagambir sirik tanda tak mampu..


Karles Hasiholan Sinaga  
Dengan salam Habonaron Do Bona saya kira kita bisa sepakat bahwa :

1. Bahwa Silamungun Itu Majemuk dan berasal dari mana dan bisa juga bersaudara dari mana saja, mari saling menghargai dengan tidak mengklaim dan menyinggung satu sama lain, bahwa tiap marga dan keluargalah yang paling tahu silsilah mereka.

2. Bahwa semua orang di group ini adalah yang mengaku Bagian dari Simalungun yang adalah tempat semua penduduknya bernaung adalah berdaulat atas peradabannya, dan tidak bisa di intervensi siapapun. Tidak perlu saling curiga malah membenci satu sama lain.

3. Setiap daerah dengan etniknya, mempunyai cara berbeda dalam menggali dan menerapkan kebijakan dan kebajikan lokal untuk kemajuan daerah tersebut, begitu juga simalungun, mari kita besarkan Simalungun tanpa menghina keibijakan dan kebajikan tetangga kita, karena semua adalah berdaulat atas etniknya masing.

Maaf jika ada statement saya yang menyinggung.

Horas Horas Horas


Rado Purba Sidagambir THE END


Dany Tupama Saragih Garingging Dgn demikian, mau batak apa tidak, saya tetap simalungun. Perihal penghinaan thp etnis lain yang dilakukan oleh bbrp teman, itu sungguh terlalu sebenarnya. Semua suku itu sama derajatnya. Ayo lah jgn kembali ke gaya lampau yg rasis. Demikian juga dgn judul topic, rasis coy..


Edy M. Damanik Malau Kata orang bijak (bukan kata saya ya), biasanya yg suka marah-marah, menghina itu indikasi orang yg sudah "mentok".
sifat pecundang.


Hendry Damanik anggo domma i horaskon 3x bani adat simalungun salosei ma sada horja atap parbualan,, bual mokkap do goranni anggo lang berkesudahan,.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar