DISKUSI SALAH JUDUL
Sebuah diskusi yang dikutip dari blog Tondang Bersaudara, yang isinya berdiskusi tentang Asal Usul Marga marga dari suku Simalungun dengan judul : Diskusi ttg Simalungun yang memelihara Perpecahan"
Biarkanlah Suku Asli Simalungun menentukan Sejarah Asal Usul Leluhurnya sendiri.
Suku lain janganlah memaksakan kehendaknya dengan segala macam dalih mengenai Asal Usul Marga marga dari Suku Simalungun,
Diskusi ttg Simalungun yang
memelihara "Perpecahan"
Karles Hasiholan Sinaga :
Simalungun
yang memelihara "Perpecahan"
Sadarkan
orang Simalungun bahwa Simalungun adalah majemuk, bukan satu garis keturunan
saja dan adalah perbauran dari bergagai asal. Dan menurut saya bisa di bagikan
jadi dua bagian besar - yang menjadi sumber perdebatan sampai saat ini:
1.
Batak Simalungun, mereka yang tahu bahwa neneng moyangnya berasal dari Toba :
Inilah mereka yang berasal dari Toba yaitu ada:
1.1
Masuk kumpulan Sinaga (Sinaga, Simaibang, Simanjorang dan Turunan marga Silahi
sabungan,
1.2
Turunan Parna yang masuk Saragih (simarmata, Turnip dll),
1.3
Turunan Tetea bulan yang masuk dalam marga damanik (tak termasuk Lontung,
seperti : Malau, manik dll),
1.4
Turunan Purba (saya kurang tahu yang mana - kabarnya ada sebagian Girsang
juga),
2.
Simalungun (tanpa ada embel2 batak): Bisa jadi penduduk asli (perlu di buktikan
lebih lanjut), pendatang yang tak jelas asal usulnya, dari pakpak (kembali ada
persinggunang dengan Batak Pakpak), Karo (kembali bersinggungan dengan Batak
Karo) dll. Jelasnya mereka yang bukan keturunan (langsung) dari orang Toba.
Tentunya
kita masuk yang mana? masing-masing kitalah yang tahu. Cukup tanya Ompung kita
masing-masing tentunya kita tahu dari mana kita berasal.
Jadi
Batak Simalungun itu ada, juga Simalungun yang bukan Batak.
Pada
sada sebagian orang Simalungun mengklaim bahwa Simalungun bukan Batak adalah
menyakiti mereka yang turunan Toba dan yang merasa Batak.
Dan
pada Saat orang Batak Simalungun mengatakan Simalungun adalah bagian Batak,
tentu menyakiti orang Simalungun yang meresa bukan turunan Toba - Batak.
Inilah
perpecahan yang dengan sadarnya di pelihara oleh orang Simalungun sendiri.
Mampukan
kita itu tidak memelihara perpecahan itu dengan tidak memecah memecah
Simalungun?
Mampukan
kita berkata : Simalungun itu ada Bataknya dan yang aslinya, ada karonya, ada
melayunanya ada pakpaknya.
Sepertinya
sangat sulit.
Lalu
dimanakah letak motto : "Habonaron Do Bona" ? jika hanya mengandalkan
dan memelihara kebebalan ego kelompok sendiri?
Simalungun
oh Simalungun ku............kapankah kamu terima perbedaan itu sebagai
kekayaan?
Raja Asean Sumbayak
on
do natongon lawei... maningon do hita manorangkon bani simbuei pasal keunikan
ta simalungun. eta hita saling menghargai perbedaan na dong. halani ai ma ase
dong peribahasaku "jangan membedakan yang memang satu dan jangan
menyatukan yang memang berbeda".
Ali
Hendra Sumbayak Raya Di simalungun tdk ada yg memelihara perpecahan.
org2
simalungun hanya meluruskan fakta sejarah simalungun yg selama ini telah di
obrak abrik org non simalungun.
yaitu
salah satu suku di sumut yg gemarnya hanya bisa membuat mitos,mengada ada
tarombo,tanpa memperdulikan suku yg di obrak abriknya.
masalah
simalungun dan org simalungun yg berasal dari batak toba,
mereka
tau dan faham akan posisi mereka.
mereka
tdk pernah sakit hati akan suara org simalungun asli yg mengatakan klo
simalungun itu bkn batak.
mereka
tau sejarah mereka di simalungun ini.
jd
mereka tdk akn pernah sakit hati.
karena
memang seperti itu lah sebenarnya.
klo
memang ada unsur sakit hati, saya rasa simalungun suda lama pecah
berkeping-keping.
dan
nyatanya hingga sekarang masyarakat simalungun masih hidup rukun.
jgn
org simalungun yg berasal dari toba, org2 yg berasal dari toba beneren pun
merasa hidup rukun dan bahagia di simalungun.
karena
mereka merasa nyaman hidup di tanah simalungun.
itulah
salah satu bukti nyata klo simalungun itu tetap berpegang teguh pada palsafah
kebanggannya yaitu HABONARON DO BONA.
jd
sebaiknya anda mengkritik suku di umut ini yg gemarnya mengobrakabrik fakta
sejarah suku lain.
Ali
Hendra Sumbayak Raya jangan anda hanya bisa memaksakan kehendak secara tdk
langsung dengan memberikan kritik seperti di atas agar simalungun mau menerima
atau mengakui klo simalungun itu adalah batak.
biarlah
simalungun mengeluarkan suaranya selama tdk menyangkut suku lain.
Juandaha
Raya Purba
Yang
jelas apapun dia, semua mengaku hanya ada satu SIMALUNGUN! TITIK. Jadi kalau
mengaku orang Simalungun marilah menjadi orang Simalungun dengan melakoni hidup
sebagai orang Simalungun! Tidak perlu banyak teori! BUKTIKAN DIRIMU SIMALUNGUN
DENGAN BAHASA, ADAT ISTIADAT DAN KEPRIBADIAN SERTA BUDAYA SIMALUNGUN!
Rado
Purba Sidagambir jangan paksa simalungun masuk ke dalam dunia batak ...
itu
sama saja memalsukan sejarah..
simalungun
adalah etnis yang unik dan berdiri sendiri..
Karles Hasiholan Sinaga
Hoboron
do Bona,
Perlu
adanya penelitian, berapa banyak dari orang asal toba di simalungun sudah mulai
kembali ke Toba,
Beberapa
pakta yang saya dapat ada orang simalungun yang tinggal di simalungun menjadi
raja hata adat Toba, dan bergereja di HKBP.
Perlu
di telitipi berapa banyak orang Simalungun asal Toba, sudah kembali pada adat
toba, ironisnya dia masih Tinggal di Simalungun,
Jangan
hanya ego beberapa orang Simalungun membuat Simalungun terpecah.
Lawei
Rado Purba Sidagambir dan Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya saya lihat anda sangat
keras menyatakan bahwa Simalungun bukan Batak, saya berkata Saya Batak berdarah
Simalungun itu kata Ompung saya, dan saya tidak akan menghianati itu.
Saya
balik bertanya menurut Ompung Lawei dari mana asal nenek moyang Sidagambir dan
Sumbayak?
Khusus
lawei Ali : Saya akan di depan yang menolak jika di katakan Bahwa semua
Simalungun itu Batak dan juga yang akan di depan yang menolak jika di katakan
Simalungun itu bukan batak.
Mari
kita berargument secara ilmiah.
Lawei
Juandaha Raya Purba : maaf, klo saya memang tidak bisa bahasa simalungun,
maklum dari lahir sampai sekarang juga tinggal di luar simalungun. Tabe.
Rado Purba Sidagambir
purba
sidagambir itu berasal dari 2 partuanon : rajanihuta dan dolog huluan..
dari
mana asal sidagambir atau leluhurnya?
berasal
dari kerajaan Silou..
kakek
ku dan ayah ku tidak pernah mengatakan kepada kami, asal kami dari samosir atau
toba..
itu
rekayasa yang dibuat belanda dan zending untuk memecah belah keturunan raja2
dan partuanon di sumatra timur..
sidagambir
itu keturunan purba yang terkecil dari kerajaan panei..
purba
simalungun itu memiliki ikatan sedarah (leluhur yang sama)
Tambak
raja SILOU
Dasuha
raja PANEI
inilah
leluhurku...
tidak
ada pernah ku dengar ada cerita tentang toba..
itu
mengada-ada saja (sejarah palsu)
Ali
Hendra Sumbayak Raya sumbayak itu berasal dari kerajaan raya, tepetnya di partuanon
raya tongah.
itulah
yg diktakan oleh leluhur saya dlm keluarga saya.
tidak
pernah mereka mengatakan klo kami berasal dari toba.
bahkan
mereka sangat marah klo kita bergabung dalam kelompok parna.
klo
masalah org simalungun yg jadi raja parhata adat toba itu,
harus
dilihat dari segi lingkungan dimana dia tinggal.
apakah
di lingkungan itu mayoritas org toba walaupun di daerah simalungun.
ingat
parapat juga daerah simalungun, tpi mayoritas masyarakatnya adalah org toba,
otomatis gereja yg berdiri di sana adalah HKBP,
otomatis
jg org simalungun yg tinggal d lingkungan itu tadi mau tidak mau harus
mengikuti adat dan gereja di lingkungannya.
saya
tanya kepada anda, sekarang masalahnya buat anda apa?
Ali
Hendra Sumbayak Raya urusannya buat anda apa?
apakah
anda terusik dan telinga anda selalu panas mendegar suara orang simalungun?
terus
untungnya buat anda apa?
apabila
orang simalungun mengatakan bahwa simalungun bkn batak, ruginya buat anda dan
batak toba apa?
apakah
batak toba merasa rugi jika org simalungun mengatakan simalungun bkn batak?
jika
merasa rugi, berarti simalungun ini sangat istimewa dong ibarat berlian dan
emas permata yang bernilai sangat tinggi sehingga enggan untuk melepaskannya
dari identitas batak.
orang
toba asli marga toba jg banyak yg menjadi raja adat di simalungun.
sebagai
cintoh di kampung saya ada org toba marga gultom,
semua
family nya berkediaman di toba,
ketika
dia menikahkan anaknya, adat yg di pakai bukan adat toba tapi adat simalungun.
dan
semua familynya yg datang dari toba di wajibkan oleh beliau memakai hiou dan
pakean adat simalungun tanpa terkecuali.
jd
masalah banyaknya org simalungun yg kembali ke toba itu bkn karena perpecahan,
tapai karena tipisnya pengetahuan nya tentang simalungun.
dan
tentunya juga krena tarombo2 omong kosong belaka yg di buat2 oleh org toba itu
sendiri.
dan
hal yg seperti itu bkn hanya terjadi pada org simalungun yg berasal dari toba,
tapi org simalungun asli jg banyak yg beralih seperti itu ( alias SALIH).
Dan
sekali lagi saya tekankan, TIDAK ADA PERPECAHAN DI SIMALUNGUN TITIK TDK ADA
KOMA.
Juandaha
Raya Purba Mengenai Parapat, ada cerita unik dari St. Gindo Hilton Sinaga
pengantar jemaat GKPS Tigadolok. Beliau berasal dari keturunan langsung Tuan
Girsang Sipangan Bolon/Tuan Parapat. Dulu sebelum zending masuk ke Parapat,
kota itu adalah kotanya yang berbudaya Simalungun (mirip dengan Sipolha). Di
Parapat tidak ada marga lain selain Sinaga, Saragih, Damanik dan Purba, marga
utama di Simalungun. Setiap keturunan Naiambaton dari Samosir tiba di Parapat
menjadi Saragih, demikian marga lainnya. Namun keadaan berbalik setelah
masuknya zending dan pembukaan jalan raya dari Siantar ke Balige. Arus migrasi
orang Toba pun merangsek masuk ke Parapat. Bukti bahwa Parapat itu adalah
kampungnya partuanon Girsang marga Sinaga adalah HKBP Parapat. HKBP itu dulu
adalah bekas gereja RMG yang kemudian diklaim HKBP menjadi gerejanya, karena
lemahnya orang Simalungun Kristen waktu itu. Tanah pertapakan gereja itu adalah
tanah adat marga Sinaga penguasa di Parapat yang leluhurnya adalah partuanon di
sana. Dengan makin banyaknya orang Simalungun di Parapat yang kawin dengan par
Samosir, perlahan-lahan terjadi asimilisi di Parapat. Banyak yang akhirnya
tidak tahu lagi bahasa dan adat Simalungun dan beralih ke Toba. Demikianlah
sampai hari ini hampir semua marga Sinaga di Parapat itu masuk HKBP termasuk di
Girsang Sipangan Bolon. Namun mereka yang merantau, sadar bahwa dia orang
Simalungun, maka mereka masuk GKPS, termasuk yang di Tigadolok itu. Mungkin
bagi yang mau tahu banyak tentang sejarah marga Sinaga di Parapat sekitarnya
boleh bertanya dengan Tuan Gindo Hilton Sinaga tinggal di Tigadolok.
Berlian
Saragih KHS: Amerika Serikat itu penduduknya berasal dari beratus bangsa dari
Eropah, Afrika, Asia dan tentunya penduduk aslinya: India. Mereka tak
mengatakan: Aku Inggris, aku Jerman, Spanyol dsb. Sory, marsahap Simalungun ma
gelah au tene.He he.... pori pe lang iarusi ham, santabi ma. Au Saragih
Garingging, nabotoh do hun Ajinembah Karo, Munthe do ompungnami. Tapi seng huhatahon
au Karo. Dob roh ompungnami hu Simalungun on gabe Saragih ma sidea, Simalungun.
Nai bei ma namin hita haganup ase ulang gabe gaor adatta.
Juandaha
Raya Purba Tapi goran Indian ai pe pak BSG na iciptahon halak Eropa naroh hu
Amerika do ai (Columbus) halani iagan domma das ia hu India, hape lape. Dos ma
ai pakon istilah "batak " nidokan.
Manan
Saragih Demi Identitas Simalungun do ganup ai, ase tong tong mahita berusaha
dengan cara yang elegan dan tidak ada yang merasa sakit hati..Tapi adalah
mengungkapkan kebenaran sejarah..
Sita
Damanik Purba SIDAGAMBIR ASAL DARI RAJA PANEI PURBA DASUHA .dan pecah dari
PURBA DASUHA TAMBAH LAH PURBA SIDADOLOG PAKON PURBA SIDAMBIR SIDAGAMBIR TUAN
RAJA IHUTA ;SI DADOLOKTUAN SINAMAN ;HATORLOAN ;DOLOGULUAN SIDAGAMBIR URUNG
PANEI P SIDADOLOG ..JADI PARSINI PANEI MA ON GANUP .
Manan
Saragih Mungkin ada baiknya materi ini dibawa ke hal yg lebih ilmiah. Mungkin
ada yang bisa mengangkatnya menjadi disertasi atau hal lain sehingga lebih kuat
dasarnya untuk diterima publik..
March
9 at 1:23pm · Like
Juandaha
Raya Purba Tulang Sita Damanik, pas ma tumang hatoranganmu ai. Ompung ondi pe
sonai do turi-turianni bannami, seng ongga ihatahon ompung nalobeinami par
Toba. Gariada marah do ompung ondi anggo adong manghatahon Purba Sidasuha hun
Toba. Nini ompung ondi, anggo adong ma hussamosir na roh hu hutanami sapari,
ihira do pakkorja (marombou) hu juma, ihatahon do "domma roh
tobatta". Ongga roh tutur ompung hu bani ompungondi mangindo Toba na rap
pakonsi (somal do ai adong mar lima das 10 halak tobani ompungondi rapkonsi
hujuma), nini do: "O Amangni Sarionim (goranni amborungku sikahanan),
bangku lobei tobamai apala lima halak sadari on, porlu manguruphon au hu
juma". Ibalosi ompung ondi, "seng tarbahen da ambia, ai hu juma palia
do sidea sadarion". On ma hata nahubogei langsung. Ai ma ase sanggah na
laho amborungku hubani halak Toba marga Manik, tangis do tua ondi (morga
Saragih Garingging boruni Tuan Marjandi Dolog), halani nini "tarjual ma hu
toba borungkon". Tongon sunsah do lalab iahap amboru ai tapi nai pe
isabarhon do, halani naidingatni naso marosuh hinan do tua ondi na laho ai
amboru ai hu toba. Aima anggo sapari, tontu anggo sonari lang be atene! Tapi na
jelas halak Simalungun penduduk aslini sedo huttoba. Bahat do namatua i Raya na
marhatongonhon ai ronsi nuan on!
Sita
Damanik Diate tupa ma .
Sita
Damanik Halani aido PANDITA NAMI dong HATA SIMALUNGUN PATOBAHON .
Berlian
Saragih Songon pardong ni goran halak Indian i Amerika ma pardong ni goran
Batak i banta on. Halak na roh do mambahen goran Indian pakon Batak ai. Bagei
do suku/bangsa na isobut Indian: Coyote, Apache, Mohawk pnl na palegan-legan
hata ni. Sonai ma hita, dob roh na lobeita hun India Belakang, merap ma i
Sumatra on. Ra, hun Simalungun on hinan do ai merap. Nai ningku halani bani abd
6 domma dong Harajaon Nagur i Simalungun. Ai do ase dong parhara2 na hampir dos
bani haganup na ginoran ni halak ai "Batak": surat (aksara),
partuturon, vokabulari. Tapi sejarah ni sada2 bangsa boi do naik turun. Halani
parlobei marsikolah halak Toba (ijai zending na parlobei) gabe pandenan ma
sidea use. Gabe igorga sidea ma use sejarah( demi kepentingan ni zending pkn
Bulanda). Nai ma pandapothu na nienet humbani fakta sejarah.
Karles
Hasiholan Sinaga Semangat yang baik dari saudara saya simalungun,
Adakah
referensi bahwa orang Toba mengklaim marga :bahwa Sidagambir, dasuha, Sumbayak
adalah turunana Toba? Supaya enak kita membahasanya (klo ada ayo rame2 kita
bantah).
Untuk
lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : urusan saya adalah ketika anda mengklaim bahwa
"Simalungun bukan Batak".
Anda
mencoba mewakili saya dan turunan Sinaga dari Toba dan yang merasa mereka kelompok
Batak. Saya mau tanya Siapa lawei berani mewakili saya? itu urusan saya dengan
anda dan yang mengatakan Simalungun itu bukan Batak. saya harap Jelas.
Lawei
Juandaha Raya Purba : perlu di selidiki St. Gindo Hilton Sinaga berasal dari
Sinaga mana. cukup menarik klo ada literatur atau beritu untuk kita bahas.
Lawei
manan saragih : menarik, dengan Prinsip Habonaron do Bona mari kita bahas
dengan kepala dingin, klo hati panas itu artinya kita mencintai dan menyayangi
Leluhur yang melahirkan kita.
Tetap
Jaga Habonaron Do Bona, jangan tiru dari saudara sebelah yang gagal dalam
"Dos Ni Roha".
Lawei
Berlian Saragih : saya mengerti sedikit bahasa simalungun tapi maaf saya sudah
pernah kena masalah karena bercampurnya Bahasa Simalungun, Toba dan Karo. Karena
masalah ini sensitif saya pake bahasa nasional saja. Biar informasinya bisa
sampai.
Tabe
Ma
Rado
Purba Sidagambir simalungun bukan batak..
karena
kata batak sendiri bukan orang batak sendiri yang buat melainkan orang
belanda..
saya
tidak mau berasal dari olahan penjajah yang keji..
simalungun
suku yang berdiri sendiri tidak punya hubungan dengan batak dan penjajah
belanda..
karena
batak adalah kaki tangan belanda..
leluhur
kami jelas menentang penjajah belanda
Tuan
Sangnaualuh Damanik,Tuan Rondahaim, Tuan Tanjarmahei, ini tokoh yang menentang
politik busuk para penjajah dan zending yang memasukkan simalungun menjadi bata
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Rado Purba Sidagambir : ada bukti? bahwa batak itu
buatan belanda? jadi semakin menarik, mari kita bahas secara mendalam, Dan mari
berargumen dengan fakta dan data, jangan dengan kebencian dan kebebalan, Lawei
mahasiswa, berpikir lah kritis.
Dan
saya mau tanya juga, Siapa lawei berhak mewakili saya dengan berbicara atas
nama simalungun?
Berlian
Saragih KHS: Anda ini bersemangat atau emosi? Terkadang anda ini ingin menjadi
ilmuwan, tapi terkadang seperti tak pernah sekolah. Anda minta bukti. Apa bukti
bahwa Sinaga itu keturunan Si Raja Batak yg jatuh dari langit dan keluar dari
bambu? Apa kalau sudah ada dalam laklak yg nota bene adalah mitos, apa sudah
pantas anda ajukan sebagai bukti? Apakah anda yg anak sekolahan bisa menerima
bahwa manusia BATAK pertama itu dari Banua Ginjang? Lalu Sinaga yg keturunan Si
Raja Batak itulah yg turun ke Simalungun ini? Anda nampaknya terlalu lengket
dengan mitos Batak sehingga tak mampu lagi mengkritiknya. Buat saya yg
Simalungun (yg nenek moyangku datang dari India Belakang), tak pernah bisa
menerima mitos tarombo Si Raja Batak, baik secara iman maupun dari sejarah
dunia yg pernah kupelajari. Kalau anda yg juga Simalungun mengaku turunan yg
disebut: Si Raja Batak, dan oleh karena itu menjadi Batak tak apalah. Kalau ada
yg mengaku dia Simalungun dan tidak mengaku Batak, tidak ada maksudnya sebagai
mewakili anda.
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Berlian Saragih : maaf mungkin saja dua2 nya. karena ada
merasa mewakili saya tanpa persetujuan.
Mengenai
siraja Batak, adakah saya pernah berkomen seperti yang lawei tulis?
Tapi
klo saya orang batak, kembali saya tegaskan itu ompung saya yang bilang, dan
klo dibilang dari toba ya memang ia, boleh di cek ke Khinalang,
Jadi
tidak ada gunanya kita bahas teori siraja batak itu, mungkin bagi rekan-rekan
yang di jakarta check aja sama orang yang mengaku sebagai siraja Batak ini:
Prof.M.Sorimangaraja Sitanggang
Rado
Purba Sidagambir buktinya nyata ada HKBP dll yang dibonceng aliran zending
jerman yang pernah datang ke sumatra timur..
sejarah
batak lahir dari orang yang berkecimpung dalam bidang zending dan kolonial..
harta
dan tanah..
rakus...........
Berlian
Saragih Maaf kalau saya mengambil kesimpulan bahwa org Batak (mengaku Batak)
semua adalah turunan Si Raja Batak. Syukur kalau anda tidak mengaku turunan Si
Raja Batak.
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Rado Purba Sidagambir : ada kemajuan, tapi menurut saya
iitu alibi, bukan bukti,
data
yang ada pada saya:
adalah
NiccolĆ² de' Conti pada tahun 1400an pertama kali menulis ada bangsa
"Bateck", disumatra.
Dia
adalalah seorang utusan dari Paus di Vatikan berkebangsaan Italy.
itulah
pakta sejarah tertulis pertama kali muncul kata "Bateck", atau
"batteck", selanjutnnya "Batta" atau "Battas" dan
sekarang disebut Batak
Karles
Hasiholan Sinaga Sulit mengatakan klo saya bukan keturunan Si Raja Batak, tapi
lebih sangat sulit mengakui klo Siraja Batak Turun dari Langit.
Rado
Purba Sidagambir aliran katholik tidak pernah sampai ke simalungun bung,
spanyol
dan portugis KO diusir sama belanda..
ada
ada z omongan kwan ne dari vatikan..
BUKti
cuy..
Berlian
Saragih KHS: Lang homa tangkas ra tene, ise do Batteck nanihatahon ni de'Conti
ai. Au pe seng hubotoh atap na ongga do goran Batak ai isobut bani laklak ni
Simalungun na isurathon paima thn 1400. Ninuhurhu, memang songon goran Indian
ai do homa goran Batak ai, tinombei ni halak na legan.
Berlian
Saragih RPS: Portugis sompat do marhubungan pakon Aceh ampa Melayu. Hunjai do
ra ibotoh de'Conti halak Vatikan ai informasi.
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei: Rado Purba Sidagambir , sekedar informasi belanda itu
mayoritas Katholik wakti masuk ke simalungun,.sekarang saya tidak tahu.
Dan
lawei bisa facebookan dan sepertinya pake PC atau Laptop atau setaranya, semoga
anda bisa memamfaatkan Google semaksimal mungkin , sangat mudah sebenarnya
Rado
Purba Sidagambir ou, belanda itu kerajaa protestan..
ngawur
kalau bawa sumber dari spanyol dan portugis yg gak pernah menginjakkan kaki nya
di simalungun..
sumber
anda ngawur..
Karles
Hasiholan Sinaga maaf lawei klo salah, kebetulan saya Katholik, itulah
informasi yang saya dapa
Berlian
Saragih RPS: Sidea na manrintis zending seng sai utusan ni Raja. Na pasti,
Portugis do parlobei roh hu Selat Malaka das hu Indonesia Timur, baru pe
Bolanda ampa Inggris. Thn 1400 Portugis ope margogohan i Selat Malaka. Pori
dong missi Katolik manompang ijai masuk do iakal. Sintong do homa KHS, Bolanda
pe buei do Katolik age pe rajani Protestan. Na lang tangkasi huahap, de'Conti
ongga do das hu Simalungun? Baritaibaritahon pe boi do masa. Tontu sedo d'Conti
na mambahen goran Bateck ai. Nai nini halak, nai ma isurathon.\
Rado
Purba Sidagambir portugis memang pernah menguasai malaka, tapi itu hanya
beberapa tahun saja, setelah VOC datang, spanyol dan portugis ini kan lari ke
timur indonesia, disana mereka rebutan daerah jajahan, jadi bertikai itu
ditandai adanya perjanjian saragosa..
simalungun
tidak kenal orang portuguis dan spanyol..
makanya
jangan bawa sumber semau diri..
harus
sinkron dong dengan masa sekarang..
Karles
Hasiholan Sinaga Manjou tulang mau au, to ham Berlian Saragih. Nungga saumur ni
Bapa hape. Sintabi ma...
Las
uhur mardiskusi rap Tulang.
Sekedar
tambahan, hal yang paling menarik bangsa barat saat itu bukanlah batak, tapi
barus, bandar terbesar nusantara, itulah penarik utama, di barus adalah sumber
kapur barus yang sangat di butuhkan dunia (sebelum bisa di buat secara kimia
sebagai penggantinya), kemenyan dan emas, dan menurut data lainnya barus
disinyalir sudah ada sebelum masehi,
Korelasinya
adalah : siapakah penduduk asli pedalaman Sumatra timur di seputaran danau
toba?
Klo
mengikuti urutannya: siraja Batak versi Toba paling cepat ada sekitar abad ke
13 (jika satu generasi adalah 25 tahun). atau malah abad ke 15 (karena pada
masa itu kawin pada usia dini adalah lumrah) .
jadi
sebelum Siraja Batak versi Toba ada suda ada marga Gajah di sekitar pakpak yg
mengaku sebagai petani yang mengambil kapur barus dari pohonnya dan di jual
pada pedagang yang datang dari Barus.
Berlian
Saragih RPS: Lang ge boi bahenon kesimpulan: halani piga2 tahun do hansa
Portugis markuasa i Malaka gabe lang tagamon sompat Katolik manrintis missi hu
Sumatra. I Malaka sompat do mardalan missi ni Katolik halani sadalan do missi
dagang pakon missi Katolik panorang ai. Buei do halak Malaka na ibunuh halani
lang ra pindah ugama. Nai ma nini sejarah.
Rado
Purba Sidagambir katolik tidak pernah tumbuh di sumatra, kalaupun ada, pasti di
bunuh oleh sultan melayu..
paham
kristen msuk ke tanah sumtra timur itu dari budak..
baru
masuk ke golongan bangsawan dan raja,
di
toba tidak pernah berdiri kerajaan, mereka buta akan segalanya, huruf itu
diperkenalkan oleh zending kepada mereka..
nomensen
itu bukan tokoh tapi seorang kolonialis yang bekerja sama dengan belanda demi
keuntungan pribadi semata..
Berlian
Saragih KHS: Aku tidak tau apakah Portugis tertarik dengan Barus, dan apakah
d'Conti datang ke Barus. Yg pasti, missi yg pertama ke tanah Batak datang dari
Barus pada pertengahan abad 19 bukan dari Selat Malaka.
Hendry
Damanik menarik,, lanjutkn, menyimak
Karles
Hasiholan Sinaga setidaknya menurut para ahli perjalanan marcopolo (yg memang
masih ada kontroversinya). di bandingkan dengan tulisan Conti, maka ahli
menempatkan Battas (Batak) berada pada posisi seperti perta berikut. hu upload
lobe tulang.
Karles
Hasiholan Sinaga
https://www.facebook.com/groups/Media.Simalungun/10150641902994651/
Berlian
Saragih RPS: Songon na hurang sodap do sahapmu ai dahkam. Songon na lang
tarjalo uhur do hatorangan pakon tanggapanmu ai. Madaoh tu do ai humbani na
binotoh ni hasoman. Sintong do dong kerjasama ni Bulanda pakon zending, tapi
palegan-legan do tujuanni ai. Bulanda mangurupi zending pitah pasal
parsokolahan do, halani porlu do dong karani atap jurutulis bani kobun ni
sidea.
Rado
Purba Sidagambir belanda itu kejam dan tidak mau tahu, mereka masuk seenaknya
saja dan mengklaim tanah sumatra utara dengan nama : batak..
yang
namnya menjajah pasti lah negatif..
zending
hanya dijadikan boneka belanda untuk bisa masuk kedalam tatanan rakyat..
licik
itulah belanda dengan devide et inpera nya dia bisa kuasai nusantara dengan
mengadu domba raja2 nusantara, membuat sejarah2 palsu, dan menyebarkan agama
kristen untuk mempermudah jalur mereka masuk ke masyarakat..
Berlian
Saragih KHS: Kalau yg disebut Batta pd peta tsb adalah yg di sebelah Barat,
bukan Timur. Jadi org Batak yg disebut d'Conti adalah org yg di sebelah Barus,
bukan yg di Timur dekat ke Deli. Org di Timur menjadi Batak oleh karena
generalisasi yg dibuat zending dan Belanda. Saya juga tidak paham bagaimana
terjadinya Batak itu diidentikkan dengan Toba. Mungkin ini juga adalah karya
zending yg bermarkas di Toba. Zending Jerman selalu memakai bahasa yg
dipelajarinya (bahasa org di Toba) ketika mereka pergi kemana-saja menginjili.
Akhirnya bahasa Toba jadi linguafranqa diseluruh daerah zending jerman,
termasuk di Samosir, Simalungun, Angkola-Mandailing dan Dairi. Hal seperti ini
persis terjadi di Jermanyg tadinya masing2 kerajaan memiliki bahasa sendiri,
tapi dengan adanya Alkitab yg diterjemahkan Marthin Luther maka semua org
Kristen menggunakan
Jadi
Gereja menyatukan seluruh Jerman. Zending mengira hal seperti itu bisa terjadi
di Sumatra. Mulanya berhasil bersatu dalam HKBatakP, tapi akhirnya beberapa
suku spt. Simalungun, Angkola dan Pakpak, protes, lalu manjae dan meninggalkan
kata Batak dari nama Gerejanya.Warga Silindung banyak pindah ke GKPI. Jadi siapakah
Batak itu sesungguhnya? Siregar, Nasution yg masuk Muslim umumnya tak pernah
mengaku Batak.
Berlian
Saragih RPS: Mase gabe galir ham humbani topik gabe emosi dompak zending ampa
Bulanda?
Dany
Tupama Saragih Garingging Sekilas membaca judul dokumen ini, rasanya aneh juga
mengingat selama ini tanah Simalungun itu termasuk wilayah yang aman damai
hampir tanpa gejolak. hehe.
Edy
M. Damanik Malau Simalungun ya Simalungun, Batak ya Batak.
Simalungun
ya Batak.
Batak
Simalungun.
Kan
sudah begitu pengklasifikasiannya.
Ada
masalah apa dgn istilah "Batak"...???? Haram, Alergi???
Itukan
hanya penyebutan utk kelompok etnis yg memiliki banyak kemiripan, sebagai
kesatuannya.
Kalau
ada yg merasa tdk nyaman dgn penggelompokan itu, barangkali punya masalah dgn salah
satu sub etnis yg ada di dalamnya. tdk mau dijadikan satu kelompok.
Berarti
bukan istilah Batak itu sendiri yg di benci/yg jd masalah, tetapi suku lain yg
ada dlm kelompok batak itulah yg menjadi kebenciannya.
KENAPA
BEGITU..........??????
Ali
Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Bkn hanya sidagambir,sidasuha,sumbayak yg d
klaim oleh toba berasal dari toba, tapi seluruh yg berkaitan dgn simalungun.
Setiap
org yg berargumen anda selalu meminta fakta.
Lalu
saya tanya pada anda.
Apakah
ada data fakta yg menyatakan klo simalungun berasal dr toba?
Apakah
ada data fakta klo sinaga simalungun berasal dari toba?
Klo
ada tunjukkan dan mari kt bahs sama2.
Ingat...
Cerita2, tarombo2, mitos2 tdk dpt d jadikan sbg data fakta dan tdk penting bagi
kami krn tdk dpt d percaya.
March
10 at 1:04am via mobile · Like
Ali
Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Lalu apakah anda ada data fakta klo simalungun
sekarang ini telah ada perpecahan sehingga anda mengeluarkan statement tersebut
d atas?
Apakah
anda telah melakukan survei k lapangan?
Klo
ada silahkan d tunjukkan.
Krna
saya liat anda itu selalu meminta data fakta kpd kmi atas argumen kami.
Tpi
anda tdk pernah meminta data fakta kpd toba atas dasar apa mereka selalu
mengklaim klo org simalungun berasal dr toba.
March
10 at 1:13am via mobile · Like
Ali
Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Kenapa telinga anda selalu panas, hati anda
selalu membara,dan mulut anda selalu menggonggong jika simalungun bersuara
terkait sejarahnya?
Apakah
anda ada kelainan jiwa?
Harapan
apa yg anda harapkan dr kami simalungun terkait wall anda di atas?
Manan
Saragih Semangat Ha-Simalungun-on....Andohar ma lambin near bani ari nalaho
roh....Torihi hita kebenaranni.....Ulang moru semangat..
Rudy
H Sinaga Anggo jaman sonarion...anggo memang penting tumang do on..ise simalungun,toba,karo,pak
pak dll,lang be berlaku hu ahap debat songon nasiam in...sonari...adongdo
pemeriksaan secara genetik..jadi taridah do hanja na ija,atap na ija do
hanja..? Ise parlobei..dll.tapi anggo sihol do pe nasiam marsahapi...lanjut
menyimak.
Ali
Hendra Sumbayak Raya @All.. Sebetulnya mslh prdebtn sprti ini tdk akn
trjadi seandainya kt bisa membuat sejarah budaya dan suku masing2 etnis dan mau
menerima sejarah dari etni lain.
Stiap
etnis kn brhk mnentkan sejarahnya sendiri.
Klo
ada yg tdk mau mnerima dan mengakuinya dengan kepala dingin, itu namany
pmaksaan sejarah.
Simlngun
bwt sejarah sndiri jgn jd masalah bwt suku lain.
Karo,
pakpak, dan mandailing jg bwt sejarah sendiri jgn ada masalah bgi etnis lain.
Nah
klo hal seperti ini terjadi saya rasa kehidupan antar etnis
Ali
Hendra Sumbayak Raya Akan harmonis.
March
10 at 1:49am via mobile · Like
Manan
Saragih @AHSR : Seperti saya sampaikan diatas, coba kalau
dibuat penelitian, jadi dasarnya sudah ilmiah..Misalnya dibuat sebagai materi
disertasi bagi yang sesuai jurusannya....Cuma masalahnya biasanya didasarkan
juga kepada literatur literatur sebelumnya yang belum tentu objective...Tapi
paling tidak, dasarnya sudah ilmiah dan penemuan baru bisa saja
"MENGKOREKSI " yang sudah pernah ada yang pernah diterima sebagai
kebenaran, karena kebenaran manusia kadang relative...
March
10 at 1:51am · Like
Parlindungan
Damanik Tambahan bacaan :
http://girsangvision.blogspot.com/2011/11/girsang-vision-mengenal-lebih-dekat-j.html
Elvin
Chrisyandi Saragih aiiih....huattusi pe lang parbualan on
tapi
nini oppungku pe seng ongga ipatugah nami hun Toba,
saranhu
hubani ise na makkatahon Simalungun ai Batak, tading ma lobei ham i tanoh
Simalungun atak piga2 dokah, torlang dos do pandapotta anggo Simalungun ya Simalungun,
age
pe seng boi i pungkiri mirip do bahasa Simalungun hu Toba, tapi songon na seng
boi na jalo anggo simalungun ipatugah bagian Batak
Juandaha
Raya Purba Songon na ongga husobut ijon, Prof Kozok jelas manobut: adong do
Simalungun na ompungni hattoba hinan, tapi adong homa do Simalungun naso
hattoba. kan domma jelas on. Namangaku ompunni hattoba mangihutkon fakta
sejarah hinan, aima kelompok jolma tuhe-tuhe (aima jolma naso rayatni nagur) na
mula-mula gabe jabolonni par nagur, dob ai gabe rayat biasa ni nagur dob salih
ia gabe Simalungun (basa nasiam turi-turian parpandanan nabolag pasal Tuan
Sormaliat ampa sahalak toba jabolon na mantahihon Sormaliat). Humbani sisi
sejarah, hata na dos sonari lape boi hatahonon ai mintor adong hubunganni ai
pakon goran sapari. Boi do mubah, boi do homa marhadomuan, tapi boi do homa
lang adong hadomuanni ai. Ai sahalak na ongga marsikolah na so porsaya bani
mitos sirajabatak tinombeini Waldemar Hutagalung panulis Pustaha Batak 1926 i
Pangururan ai, halani domma nabotoh aha bingkasni ase isurathon ai--basa buku
Lance Castles, Tapanuli. Humbani sisi bohi ampa biak pe domma ibotoh halak na
ija ma Toba na ija Simalungun. Anggo Simalungun biasani bohini lamlam sadalan
pakon abakni na lamlam homa bahkan ihatahon Dr Lempp, tidak murah sakit hati
dan halus perasaannya. Bandingkon nasiam ma sikap ni Toba naisurathonni Castles
pakon Kraemer ai, "kasar, suka menang sendiri dan tidak tahu malu".
On kan domma bertentangan pakon biakni na dua suku on. Anggo sada hasusuran
hinan do, lang mintor songon nini toba "dao tubis sian bonana". Ini
jelas sangat beda sikap,perilaku orang Simalungun dengan Toba.
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : saya tidak panas,
kelihatannya anda yang berapi apai. saya ingatkan kembali jangan coba2 mewakili
keturunan ompung saya, bukan lawei yang tahu siapa kami, dan bukan kami yang
tahu siapa lawei, itu yang harus lawei terima. Dan itu Fakta.
Sepertinya
anda bisa berjalan jalan ke arah panombean, siantar atau coba berapa marga asal
Toba yang awalnya melebur kesimalungun, sekarang berbalik ketoba.
Belajarlah
objective, klo kebencian akan suatu etnic dijadikan patokan masalah lah kita,
dan mundurlah Simalungun.
Tapi
klo kalau lawei siap bahwa yang berasal dari Toba kembali ke Toba meski dia di
daerah Simalungun. ya terserah. Saya hanya coba mempertahankan padan saya
disimalungun yg di toba bukan padan, karena itulah kata ompung saya lawei dan
hanya itu pertanda saya sebagai Simalungun.
Klo
saya pribadi, karena memang berdarah Simalungun ya.. tidak mungkin saya nafikan
itu. sebegitu jika ompung saya yang berasal dari Toba tidak mungkin saya
hianati.
Jadi
mari kita menggali, bukan memaksa orang lain ikut pada fakta sepihak. Tabe Ma.
Karles
Hasiholan Sinaga Mengenai Sinaga:
https://www.facebook.com/groups/Media.Simalungun/doc/10150566046534651/
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : klo anda toba mengklaim anda
sebagai keturunan Purba Toba, mari kita lawan dengan argumen, bukan dengan
amarah.
Jangan
sampai pembual membuat anda tersingggung.
Jika
kita Berpatokan Bahwa Habonaran do Bona, tentu emosi dan mengatas namakan orang
lain tidak akan terjadi.
Marik
Kita mulai Menerapkan Habonaran Do Bona dalam Diskusi ini.
Karena
kita semua ingin kebaikan untuk Simalungun.
Tabe
ma.
Karles
Hasiholan Sinaga Tulang Berlian Saragih : pakta yang ada memang jelek, apa
boleh buat kita harus bongkar.
Bateck
menurut Marcopolo dan Conti ; adalah mereka yang barbar dan Cannibal dan suka
berperang dengan tetangga Sendiri, kemungkinan inilah yang membuta semua
kelompok sejenis masuk dalam area Batak menurut peneliti.
Dan
faktanya sampai hari ini Toba dan Tapanuli Tidak Akur, Tapanuli dan SImalungun
Tidak Akur, Toba dan Simalungun (kemungkinan jaman dulu akur) tapi sekarang
tidak akur. Karo dan Tapanuli (toba dimasukkan kembali) tidak aku, Dan
mandailing Tapanuli tidak akur (toba dianggap bagian tapanuli kembali
dan
pakpak juga begitu.
Permusuhan
yang di pelihara dari jaman dulu.
Dan
Simalungun ada prestasi dengan perjanjian keempat rajanya untuk tidak saling
menyerang (perjanjian damai)-kemungkinan ada peperangan sebelum itu.
Sebuah
prestasi yang sebernnya bisa kita kembangkan lebih luas, karena kita lebih
punya pendidikan di banding orang dulu.
Juandaha
Raya Purba Begini Karles Hasiholan Sinaga, keputusan Seminar Kebudayaan
Simalungun se Indonesia pertama tahun 1964 ( yang dokumennya sudah dicetak jadi
buku oleh KPBS berjudul Peradaban Simalungun) disebutkan, Simalungun adalah
mereka yang merasa dirinya Simalungun dan melakukan budaya Simalungun dengan
marga utama Sinaga, Saragih, Damanik dan Purba, serta na mangaku Simalungun.
Cuma
tidak boleh kita nafikan sejarah timbulnya etnis Simalungun itu sendiri. Etnis
Simalungun asli (saya katakan asli yang lebih dahulu hadir sebelum hadirnya
orang Toba ke Simalungun) mengaku bahwa nenek moyangnyA BUKAN ORANG TOBA. Sebab
istilah 'toba' sendiri tidak sesuai dengan kenyataan bahwa dulu pemahaman orang
Simalungun itu dipandang rendah dan maaf menjijikkan sebab dianggap kelas
rendahan--bnd. orang Yahudi di Mesir zaman Musa waktu Pharaoh berkuasa. Kalau
nenek moyang orang Simalungun itu dari Toba tentu pemahaman minor di atas tidak
akan pernah ada pada raja-raja dan bangsawan Simalungun. Kedua sikap, karakter
orang Simalungun yang jelas sangat berbeda dengan Toba. Saya yakin dari
kesamaan karakter Karo dan Pakpak, masih lebih terbuka kemungkinan Simalungun
itu nenek moyangnya dulu punya hubungan dengan kedua etnis ini (meski saya
tidak berani berkata semuanya). Ini yang tidak pernah bisa dipahami orang Toba
ketika kita berdiskusi tentang asal-usul dan keberadaan etnis kita. Mereka
selalu ngotot dan memaksa menerima tarombo mereka (termasuk dalam acara adat).
Kita Simalungun justru melihat itu bentuk penjajahan dan pelecehan!
Karles
Hasiholan Sinaga lawei Edy M. Damanik Malau : inilah masalahnya. Yang masuk ke
Simalungun dengan belanda itu orang-orang tapanuli, yang merasa mereka lah
batak sebenarnya (Turunan Raja Isumbaon) sementar kita yang dari turunan Guru
Tetea Bulan, menurut data yang saya dapat cukup bersahabat dengan Simalungun
waktu lalu. itulah kenapa banyak sekali turunana Tetea Bulan (untuk hal ini
termasuk Lontung) dan Silahi sabungan (karena kampung nya di Toba klo tak salah
masuk daerah pengaruh Paltiraja) di Simalungun Pra kolonial Belanda.
Tapi
ironisnya Tobalah yang kena serang terus oleh sebagian orang orang Simalungun
yang tak suka Tapanuli, lalu tak Suka Batak, lalu tak Suka Toba.
Sungguh
ironis dan sangat menyedihkan.
Mari
kita belajar Menerapkan Habonaron do Bona lewat Tread ini. Tabe Ma.
Juandaha
Raya Purba Soal raja berempat boleh saya terangkan (dan ini yang tidak pernah
dicapai di Toba). Raja berempat itu sebenarnya diciptakan orang Simalungun
sendiri (dengan kenyataan ada empat raja berkuasa: siantar (damanik), panei (purba
dasuha), tanoh jawa (sinaga dadihoyong hataran) dan dologsilou (purba tambak
lombang) lalu dikuatkan oleh Aceh dengan adanya pemberian cap kerajaan dan
benda-benda regalia pengesahan selaku raja--boleh baca buku Joustra,
Batakspiegel. Mereka tidak menyerang, mengapa? Karena raja-raja berempat itu
masing-masing diikat oleh tali kekeluargaan dengan tradisi puang bolon (isteri
yang melahirkan raja turun temurun) dari kerajaan tetangga yang berbeda marga.
Ini tidak ada di Toba. Dalam hal ini Simalungun lebih unggul, sebab dapat
menjamin kelangsungan dinastinya dan sekaligus menjaga persaudaraan dengan
tetangganya.
Rado
Purba Sidagambir karles anda salah kalau mencampur baurkan simalungun dan
toba..
dari
segi bahasa saja simalungun berbeda dengan toba,
mohon
anda jangan mencampur dua budaya yang punya ahap dan aturan yang berbeda..
salah
sendiri leluhur anda kawin campur jadi anda kewalahan mencari sejarah anda..
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Juandaha Raya Purba : pernahkah saya membantah itu?
Sebenarny
kita sepaham : bahwa simalungun itu ada penduduk asli dan ada pendatang dari
Toba. sejauh ini kalo Habonaron Do Bona ditegakkan seharusnya tidak ada
masalah.
Yang
suka merendahkan orang SImalungun itu umumnya yang dari Tapanuli. Bukan hanya
Simalungun yang direndahkan, toba juga direndahkan.
Sampai
beberapa kali saya dengar mereka berkata Bahwa Toba itu tidak tahu adat.
Jadi
haruskah orang toba menanggung ini (ini tidak adil bukan?).
Karles
Hasiholan Sinaga lawei Rado Purba Sidagambir : adakah saya campur? simalungun
ya simalungun, toba ya. Toba, itu daerah yang berbeda, Tapi itu tadi saya
bilang banyak simalungun keturunan Toba, hanya itu.
dan
dari mana anda tahu leluhur saya kawin campur? tapi ada benarnya juga sih.
Ali
Hendra Sumbayak Raya @KHS... Yang memaksa orang lain ikut pd fakta sepihak
selama ini siapa?
Toba
atw simalungun.
Nama
daerah yg anda sebutkn itu memang masyarakatny mayoritas pendatang toba d tmbh
sebagian kecil org sim yg berasal dr toba.
Mau
tdk mau interaksi sosial pun akn terjalin.
Dismping
org toba ini yg selalu ingn klo org sim yg berasl dr toba kembali ke suku asal
otomatis merka selalu gencar berbuat.
D
tmbh lg org sim yg gampang terpengaruh.
Kn
sdh sy bilng itu faktor lingkngan.
Juandaha
Raya Purba Itulah letak persoalan yang dihadapi Belanda waktu mereka hendak
mengatur peta pemerintahan di Tapanuli. Belanda melihat bahwa berbeda dengan
Sumatera Timur yang berpola kerajaan dengan pola pemerintahan yang teroganisir
dan terpusat (ada ibukota pemerintahan yang mengendalikan pemerintahan--pamatang
di Simalungun), Tapanuli tidak mengenal tradisi itu. Untuk itu Belanda
menciptakan nagari sebagai kesatuan politik daerah untuk menjamin ketertiban
administrasi yang mereka ambil dari Sumatera Barat. Belanda melihat bahwa di
antara orang Humang, Toba, Samosir dan Angkola ada perbedaan budaya. Maka
diciptakanlah tarombo untuk bisa menjelaskan pengangkatan seseorang menjadi
kepala (kapala nagari) yang orang toba sebut 'rajaihutan', termasuk juga di
Simalungun diangkat kepala orang toba disebut rajaihutan Andreas Simangunsong.
Ali
Hendra Sumbayak Raya @khs.. Seblikny d kmpng sy yg mayorts simalungun asli,
suku lain sprti jawa,melayu bnyk yg mask jd suku sim mereka menambhkn marga
mereka.
Bgt
jg dgn toba, karo, pakpak mereka msk menyesuaikn marga mereka jd marga sim.
Dn
tentunya berahap sim jg.
Sbg
conth bkn org sim yg berasl dr toba saja yg tdk mau d bilng batak, org toba
asli d kmpng sy aja sdh tdk mau d blng batak.
Jd
semuany adlh faktr lingkungan bkn krn ada perpechan atw ke tidak puasan org sim
asal toba terhdp sim asli.
Rado
Purba Sidagambir karles, antara adat simalungun dan toba itu berbeda..
tidak
ada yang sama..
kalau
anda senang dengan sebutan batak simalungun mungkin leluhur anda dahulu yang
satu simalungun yang satu toba, melakukan pernikahan, jadilah anda
keturunannya..
makanya
anda selalu ngotot batak simalungun kan..
kalau
saya pribadi gak pernah bercampur begitu..
leluhur
saya teguh menjalankan adat simalungun dan tidak pernah menikah dengan yang
berahap toba..
leluhur
saya turun temurun menikah dengan boru sumbayak dan inilah yang menjadi puang
bolon di keluarga saya..
dan
itu turun temurun dilakukan leluhur ku..
makanya
saya berani katakan, saya tidak punya urusan dengan toba dan tarombo toba yang
ngawur..
coba
anda pikirkan comment saya ini..
Juandaha
Raya Purba Tahu 1907 perkebunan mulai masuk ke Simalungun pasca dipaksakanya
Pelakat Pendek oleh Belanda ke daerah-daerah yang dianggap berpemerintahan
sendiri (di Tapanuli ini tidak ada, karena Belanda tidak melihat ada "negara'
di sana). Untuk mengatasi kelangkaan beras buat kulikontrak Jawa yang
didatangkan Belanda sebagai buruh kebun, maka Belanda mendatangkan resmi para
pengagarap sawah dari Toba (Balige sekitarnya) karena mereka lebih
berpengalaman bersawah ketimbang orang Samosir yang waktu itu masih dipandang
terbelakang. Sejak masuknya penggarap sawah ini terjadilah benturan sosial
dengan penduduk asli Simalungun, termasuk tarombo tadi yang tidak dikenal orang
Simalungun yang diikat oleh 'raja' sebagai kepala adat. Klaim "hamu
sianggian, hami siahaan" jelas memojokkan penduduk asli sebagai pemilik
tanah di Simalungun. Dan ini yang menjadi penyebab akut pada kebencian orang
Simalungun zaman itu hingga ada perlawanan dengan dihapuskanya jaihutan dan
simbol-simbol superioritas toba terhadap Simalungun. Cuma, karena posisi toba
waktu itu berada di atas angin (sudah berpendidikan modern), posisi orang
Simalungun lemah, bahkan sampai kepada zaman sekarang ini.
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : anda berdikus dengan saya dan
lainnya di forum ini. Jadi mari kita berdiskusi menurut pendapat kita.
Dan
jangan mau didikte siapun. Dengan prinsip Habonaron do Bona, Simalungun Bisa.
Dan
mungkin Bagi and kehilangan beberapa orang Simalungun yang kembali ke Toba
adalah hal kecil.
Tapi
dengan hitungan matematika bagaiman seratus tahun atau seribu tahun ke depan.
Dan
adakah data statistik yang membuat kita nyaman, jika Semua keturunan Toba di
Simalungun kembali ke adat Toba tetapi tetap bercokol di simalungun di tambah
para pendatang Tapanuli tidak akan membelah penduduk Simalungun jadi 2 Bagian
Besar (tidak termasuk Siantar tentunya). klo itu berhadap2 hadapan kapan kita
membangun simalungun?
yang
Saya kawatirkan "KITA AKAN KEHILANGAN ENERGY MENGHADAPI "MANTAN"
SAUDAR SIMALUNGUN KITA".
Itulah
konsen saya sebenarnya. maaf klo ada yang salah.
Tabe
ma.
Juandaha
Raya Purba Sebetulnya diskusi ini sudah tiba pada kesimpulannya: 1)
Masing-masing kita bangga sebagai orang Simalungun sebagai etnis. 2) Suku
Simalungun awalnya tidak berasal dari Toba (ini penting, sebab ini yang krusial
dalam diskusi ini). 3) Dalam perkembangannya ada etnis lain yang mengaku
dirinya orang Simalungun, tentu bukan hanya Toba, tetapi juga etnis lain yang
kita sebut "marahap" Simalungun. 3) mari kita jaga persatuan etnis
Simalungun dengan tidak mengaburkan sejarah kita. Naimalobei Horas
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Juandaha Raya Purba ; Tarombo itu adalah hasil
penelitian, bukan ciptaan, dan dan menurut penelitian itu, semua marga-marga
dari Toba Berpunca pada 2 orang , yaitu :
1.
Guru Tetea Bulan
2.
Raja Isumbaon
Tapi
disini saya masih ada pertanyaan, Siapa orang Tua keduanya?
Mungkin
disinilah letak kontroversi itu :
Hutagalung
menempatkannya dengan nama Siraja Batak.
Apakah
itu benar atau hanya rekaan? Klo benar tentunya tidak akan ada penolakan.
Bisa
jadi hutagalung dan para tua tua yang di wawancarainya tidak tahu siapa nama
yang di puncak, menurut saya ini masih perlu penelitian lebih dalam.
Tabe
ma....
Kita
balik ke topik perpecahan.
Rado
Purba Sidagambir apa buktinya si hutagalung membuat penelitian??
apakah
dia seorang sejarawan ??
makanya
kalau bukan sejarawan jangan menulis sejarah, jadinya kan ngawur..
March
10 at 11:29am · Like · 1
Dany
Tupama Saragih Garingging Rado Purba Sidagambir
apakah kriteria seseorang disebut sejarawan dan tulisan sejarah? jika boleh
saya simpulkan kalimatmu, hanya sejarahwanlah yang bisa bicara/menulis sejarah.
apa iya??
Ali
Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Begini saja. Anda org simalungun mengaku batak,
itu tdk masalah bagi kami, krn mungkin leluhur anda berasal dr sana. Nah klo
saya/kmi mengaku bkn batak tpi simalungun, seharusnya tdk jd masalah jg bagi
anda, karena memang kmi punya sejarah tersendiri yg tentunya berbeda dr org
simalungun yg dr toba.
Nah
klo kmi mmbuat sejarah sndiri, sebaiknya yg dr toba ini seharusny maklum krn
memng seprt itu lh adanya.
Merka
itu dlu ny kn namandapo sejarah yg telh ada d t4 dia dtg.
Jd
tdk ada msalh dan perpcahn
Ali
Hendra Sumbayak Raya @KHS.. Intinya begini..
Kmi
org simalungun ini tdk pernah tdk mengakui atw membeda2kn klo org sim dr toba
itu bkn sim.
Kn
sudah d jelaskn olh para rekan2 seblmny,bhwa org sim itu bkn hny sim asli saja
tpi semua etnis yg berdiam, berahap,berbhs,berkelakuan,beradat,dan cinta kpd
sim.
Jd
ini kn terkait sejarh budaya sim itu sendiri.
Biarkn
lh kmi bersuara tanpa ada sakit hati dr org sim dr toba. Tolng tau diri ats
sejarahny dtg k sim ini.
Namany
kt pndtg hrs mnghormti sejarah suku/daerah yg kt dtngin.
Bkn
bgt?
March
10 at 1:33pm via mobile · Like · 4
Ali
Hendra Sumbayak Raya @Khs... Saya rasa klo kt menjunjung tinggi pepatah yg
mengatakn "Dimana Bumi Dipijak Disitu Langit Dijunjung" saya rasa tdk
akn ada perpecahan.
Dan
saya tany pd anda apakh menurut anda hal tersbut sudah d amalkn org2 toba dn
etnis lainny d siantar dan d simalungun?
Klo
blm knpa anda tdk menghimbau kpd mereka?
Knpa
yg anda salahkn itu selalu kmi yg akn anda khwatr kn terkait maslh perpecahn.?
Apakh
and tdk mersa prihatin pd kmi sim ini yg tdk d hargai d daerahnya sndri?
Ktanya
anda td prhtian skali pd
Sim?
March
10 at 1:47pm via mobile · Like
Rado
Purba Sidagambir Dany Tupama Saragih Garingging : karena banyak yang
bukan sejarawan menulis sejarah tidak melewati tahapan metode sejarah..
sejarah
itu ilmu yang memiliki metode dan tahapan penulisan yang disebut
historiografi..
makanya
kalau mau menulis sejarah, harus melewati tahapan dalam metode sejarah, baru
bisa dikatakan sejarah itu real dan bisa dibukukan..
kalau
buku semacam hutagalung yang dia bukan sejarawan dia menulis sejarah kan dia
tidak tahu menahu tahapan dalam historiografi, dia memasukkan sumber semau
perut dia sendri, jadi tulisannya penuh dengan kontroversi..
March
10 at 2:11pm · Like · 1
Dany
Tupama Saragih Garingging kalau begitu, ada baiknya anda paparkan metodologi
Hutagalung yang menyalahi kaidah ilmu, itulah yang dibahas. Kan siapapun bisa
menulis sejarah asal dgn kaidah yang benar. Gitu loh menurutku.. :))
March
10 at 2:25pm via mobile · Like
Sita
Damanik Nassiam lo .
March
10 at 2:27pm · Like
Rado
Purba Sidagambir garis besarnya dia menulis tarombo/silsilah semua suku
karo,simalungun,mandailing dll itu adalah keturunan SI RAJA BATAK, dan asal
dari semua suku yang ada di sumut sekarang itu berasal dari toba..
apakah
itu bukan kontroversi namanya??
dia
mencoba menginterpretasikan semau dia bahwa semua manusia di sumatra utara
terlahir dari leluhur yang sama..
dan
ini tanpa sumber/naskah dan prasasti yang jelas..
makanya
saya katakan ini sejarah ngawur sekali...
March
10 at 2:31pm · Like · 1
Edy
M. Damanik Malau Hahaha.....
janganlah
kita membuat pernyataan kalau kita tidak mengetahui benar, apa yg kita
bicarakan.
Misalnya...Batak,
Tarombo, dll.
Banyak
sekali sy lihat disini kesalahpahaman dikarenakan kurang pemahaman ttg apa yg
dibicarakan.
March
10 at 5:31pm via mobile · Like · 1
Berlian
Saragih Dong do na porlusipagolpaon pakon sipatorsaon bani parsahapanta on.
(1). Ise pe boi do gabe Simalungun, ai soal pengakuan pakon ahap do ai. Sedo
halani ibotoh anjaha idalankon adat Simalungun. Hansi, songon na ongga husobut,
marsihapali/marsibagasan do ha-Simalungun-onta. Ump.: Hasomanta KHS, marsahap
Simalungun pe seng pag ia, mabiar lepak. Saninanggku i Bogor anggo i rumahni
seng ongga tangaron sidea marsahap simalungun pakon mandalankon adat Simalungun.
Tapi Simalungun do (minimal ia sandiri). (2). Sanggah dong harajaon sapari,
patuh do haganup na roh hu Simalungun laho mamilih/ mamakei marga na adong i
Simalungun. Sina, Bonggali, Toba, Samosir, Papak, Karo, pnl gabe marmarga
Simalungun ma, anjaha manghagoluhkon ha-Simalungun-on. Dob revolisi soaial
anjaha lang dong be harajaon, dong ma na mulak bani marga apakon adat ni
nalobeini, ai lang dong be sisobuton uhurni ijon, anjaha lang dong sipalaron be
humbani Simalungun (sobali tanoh na dob ikuasai), halak ni pe terbelakang do,
jadi anggap enteng do hlk Toba bani hlk Simalungun. (3). Porlu do itangkasi,
aha do motip ni Hutagalung manusun Tarombo na sinusun ni Hutagalung.
Berlian Saragih
......(sambungan)....
HUKIRA,
sedo kepentinganni sandiri mangadongkon tarombo ai sebagai bisnis. Bani
panorang isurathon bukuni ai, haganup na margoran buku, ianggap masyarakat do
haganup isini na sintong ma ai. Mintor mendarahdaging ma
"hasintongan" ni tarombo ai bani halak na dob margoran Batak (warga
ni HKBatakP). Pasal on domma buei isahapi hita. (4) Porini buei pe halak na dob
gabe Simalungun, mulak gabe Toba, seng sisahapan ai. Sisahapanta ai ma : sonaha
do ase hita na mangaku Simalungun, marpala-pala sintong2 gabe Simalungun. (5)
Sadalan hujai, ulang dong ahapta na lang dear adatta gabe ipamasuk/ipaturut
hita masuk adat ne legan bani horjanta, gabe buei na maralo atap na dobbel
idalanhon.Sontohni: Adat Simalungun, dayok do na martohonan. Pori dong pe
siompat nahei isayat, panrampahi panganon ni simbuei do ai. Tapi adatni na
manayat siompat nahei, mardalan ma gori bani na patut (seng siriahkonon ai),
tapi seng dong na margoran jambar sitaurhonon. Panganan Pinatunggung do
sibereon/sitaurhonon bani haganup na patut patunggungon. Ase anggo mardalan
panganan, mardalan homa jambar, gabe dobbel ma ai.
Karles Hasiholan Sinaga
Jadi
penolakan semua suku non Toba dan Tapanuli (tak termasuk selatan) adalah akibat
dari buku Hutagalung yang menempatkan Siraja Batak di atas Guru Tetea Bulan dan
Raja Isumbaon yg menguntungkan mereka, dan akibatanya banyak pihak dari mereka
yang mengklaim membabi buta bahwa semua orang Batak yang tidak ada dasar
keturunan menurut buku itu adalah bukan asli Batak. Yang menempatkan mereka
tersebut dalam buku hutagalung sebagai penduduk asli dan lainnya adalah
pendatang di Tanah yang para ahli menyebut Batak sejak berabad-abad lalu.
Menarik
untuk Di bahas Siraja Batak versi Hutagalung (saya harap lebih enak menyebut
versi hutagalung karena dia sumbernya).
Saya
akan Mulai melakukan hipotesis dari saya sendiri.
1.
Saya Sinaga Bonor Pande, tertua dari semua keturunan Batak Versi hutagalung.
nomor 17.
dari
Lontung no. 18,
dari
Saribu Raja No. 19
dari
Guru Tetea Bulan no. 20
dan
dari Siraja Batak versi hutagalung Nomor 21.
dan
anak saya no. 22.
2.
Jiika tiap generasi diasumsikan 25 tahun, Maka Si Raja Batak versi Hutagalung
ada sekitar:
25
thn x 22 keturunan = 550 tahun lalu.
Sekarang
tahun 2012 dikurangani 550 = 1462.
Jadi
bisa dikatakan Siraja Batak Versi Hutagalung ada pada tahun 1400an (artinya
orang Batak di Tanah batak menurut Hutagalung ada 1 orang pada tahun 1400an).
Hipotesa
sementara saya:
1.
Dalam kunjungannya pada tahun 1292, Marco Polo melaporkan bahwa masyarakat
Batak sebagai orang-orang "liar" dan tidak pernah terpengaruh oleh
agama-agama dari luar.
Bandingkan
raja Batak Versi Hutagalung, berarti sudah ada masyarakat Batak sebelum Raja
Batak Versi Hutagalung.
2.
NiccolĆ² Da Conti (1395-1469), seorang Venesia yang menghabiskan sebagian besar
tahun 1421 di Sumatra, sampai saat ini dialah yang pertama menulis kata
"Batech", dalam perjalanan panjangnya untuk misi perdagangan di Asia
Tenggara (1414-1439), mencatat kehidupan masyarakat. Dia menulis sebuah
deskripsi singkat tentang penduduk Batak: "Dalam bagian pulau, disebut
Batech kanibal hidup berperang terus-menerus kepada tetangga mereka ".
Bandingkan
Raja Batak Versi Hutagalung, pada saat Conti datang ke sumatra dia itu belum
atau katakanlah baru lahir, lalu hidup berperang terus-menerus kepada tetangga
mereka, berarti sudah ada masyarakat dengan jumlah besar sebelum Raja Batak
Versi Hutagalung Lahir.
3.
Barus adalah pelabuhan besar yang disinyalir sudah ada sebelum masehi,
penghasil kapur barus, kemenyan dan Emas.
Jadi
sudah ada penduduk yang memanen pohon untuk di olah jadi kapur barus dan kemenyan
dan sudah ada penambang Emas waktu itu.
Sementara
menurut Versi Hutagalung Raja Batak belum lahir
4.
Beberapa tulisan saya dapatkan menempatkan Nagur sebagai Kerajaan Batak.
Demikian
sementara dari saya.
Dengan
Semangat "Habonaron do Bona" mari kita temukan kebenaran.
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Ali Hendra Sumbayak Raya : Coba di urut urut dari atas
kebawah apa sebenarnya yang saya tidak bisa terima dari Lawei.
Berlian
Saragih KHS: Makin anehlah Si Raja Batak, karena dalam silsilah Saragih
Garingging aku adalah generasi ke 19 dan cucu saya generasi 21. Saya tak tau
menurut Hutagalung, Munthe nenek moyang kami di Karo itu generasi keberapa dr
Si Raja Batak. Saya jg tak tau Moyang kami yg pertama datang ke Simalungun
adalah generasi keberapa dr Munthe. Mungkin moyang kami lebih tua dari Si Raja
Batak yg katanya asal muasal org Batak (yg menurut versi Htgalung jg moyang
Munthe?). Perlu dipertanyakan. Atau mungkin Htgalung kehilangan mata rantai,
atau memang hanya direka-reka utk membenarkan pengenaan nama Batak thd semua
penduduk disekitar dn Toba?
Karles
Hasiholan Sinaga Tulang Berlian Saragih : itulah yang harusnya kita cari.
yang
saya rasakan orang Simalungun, Karo dan Mandailing menelan bulat bulat buku
Hutagalung itu.
Lalu
korbannya adalah Si Raja Batak.
Sementara
Siapa Si Raja Batak sebenarnya dan tahun berapa mulai ada kita tak pernah cari
tahu.
Tabe
ma.
Karles
Hasiholan Sinaga Mari kita berdikusi dengan dasar HABONARON DO BONA, bukan
untuk saling mengklaim dan saling menyerang
Sarmen
Saragih @ KHS : Sangat menarik. Status yang ber Philosophie .
Karena bisa menimbulkan tanda tanya besar bagi orang yang membacanya.
March
10 at 9:08pm · Like
Karles
Hasiholan Sinaga Lawei Sarmen Saragih : yang pastinya saya berharap philosophie
ini diterapkan dengan sebenarnya, hanya itu tak ada yang lebih. mohon koreksi
kalau ada yang tidak sesuai philosophie itu.
Rado
Purba Sidagambir si raja batak itu tidak pernah ada..
mau
sampai mati pun mencari nya itu tidak akan pernah ada..
itu
hanyalah interpretasi seorang hutagalung dalam menulis..
siraja
batak itu fiksi..
Parlindungan
Damanik ikut nimbrung yach , sekedar tambahan bacaan saja.ha... ha... Horas.
GBU.
Kalau
Radja Israel Sinaga pasti ada , karena photonya ada di KITLV Leiden Belanda
tahun 1890 , adalah Ayah dari Opung boru saya Jinim Sophia boru Sinaga dan juga
adik kandung dari Raja Ompu Bangbang Setya Gajah / Raja Galumbang Laut Tawar
Sinaga Prapat dan anak ketujuh (bungsu) dari Raja Ompu Togadolok Sinaga
Sidabariba Parapat.
Beliau
juga bergelar Sintua Radja Israel Sinaga, karena beliau termasuk pemimpin /
pelindung / raja Kristen pertama di Prapat di tepian Danau Toba.
Photo
tahun 1890 didapat di KITLV Leiden Belanda ( Radja Israel, christelijke vorst
aan het Toba-meer )
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/detail/form/advanced?q_searchfield=israel
Parlindungan
Damanik Tambahan tentang Radja Gamok :
Radja
Gamok, zelfbestuurder van Raja, te Pematangraja bij PematangsiantarRadja Gamok
is in adatkostuum ter gelegenheid van het bezoek het echtpaar J. en R.
Fabricius
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/lijst/form/advanced?q_searchfield=+gamok
Parlindungan
Damanik Tambahan tentang Radja Gamok :
Radja
Gamok, zelfbestuurder van Raja, te Pematangraja bij PematangsiantarRadja Gamok
is in adatkostuum ter gelegenheid van het bezoek het echtpaar J. en R.
Fabricius
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/detail/form/advanced?q_searchfield=+gamok
Parlindungan
Damanik Tambahan tentang Sipolha .( Bestuurspersoneel van de afdeling
Simeloengoen en de Karolanden krijgt eten aangeboden te Sipolha bij het
Toba-meer , tampak G.L. Tichelman duduk di tengah ).
================================
Tampak
Photo Tuan Raja Pinta Panaluan Jati Hamonangan Damanik (Gelar Paraloangin
Damanik) Tuan Jambur Na Bolag Sipolha berdiri dibelakang memakai baju putih,
celana putih dan berkopiah hitam menyaksikan pemberian Demban oleh Puang Bolon
R. Mesta Huria br Sinaga berkebaya & memakai bulang. tampak G.L. Tichelman
duduk di tengah .
Para
Staf ADM Afdeling Simeloengoen en de Karolanden saat berkunjung ke Sipolha
(Salah satu wilayah sentrum kebangsawanan Simalungun di Tepi Danau Toba), tahun
1934 dari koleksi KITLV di Belanda. Tampak wanita berkebaya & memakai
bulang sedang memberi demban, sebah upaya memperkenalkan budaya lokal.
http://kitlv.pictura-dp.nl/all-images/indeling/detail/form/advanced/start/4?q_searchfield=sipolha
Berlian
Saragih orlu do arusionta, aha do mithos, na binahen ni ompungta na lobei. Dong
do mithos pardong ni dn.Toba, dong do pasal mase lang ipangan sada2 marga na
somal ipangan halak, sonaha boi gabe raja sada halak ihuta ija ia roh, mase
lang marimput leto anjaha mase lang dong ipon ni horbou sabolah datas. Marhitei
mithos ai ma ipajonam bani ginomparni aha na adong. Marhitei mithos ma homa
ipajonam pardong ni jolma i daerah ta on. Jadi, sadalan hubani tujuanni do
ibahen mithos. Aha tujuan ni Htgalung patumpu-tumpu mithos anjaha manramu ai
gabe tarombo, ai ma tangkasi hita, ase sadar bei hita, na ise do hita (anggo
memang porlu do ai). Anggo na huarusi Simalungun on usih do hubani Amerika
Serikat, na pendudukni roh hun bagei bangsa, anjaha seng sahali hat parrohni,
dong na mosor hun sada ianan hu ianan na legan. Jadi, umpamani: par Samosir
hampit Simalungun, na hun Simalungun hinan do sidea mosor hu Samosir, dob ai,
ginomparni dong na mulak use. Sadihari tarjadi ai, lang nabotoh. Na pasti,
anggo halak Simalungun sapari seng ongga isungkun ise ompung ni na roh hu
Simalungun. Seng morgani isungkun. Na isungkun: 'Par ja do ham?" Ai buei
na roh.
March
11 at 10:46am · Like · 2
Sita
Damanik Tongontumang Hatoranganmu on PANDITANAMI .
Sita
Damanik Nasedih hutangar humbani HALAK toba i RUMAH ON iSIMALUNGUN do GAN
kasar2 parsahapni HALAK PENDATANG TOBA ai ANGGO i SAMOSIR ,i BALIGE ;TARUTUNG
BUJUR2 BEIDO sidea sada sama LAIN MASE sonai sidea hubanta SIMALUNGUN naha do
ai TONGON ? .
March
11 at 12:40pm · Like
Sita
Damanik Sintong do HATORANGANmu on PANDITA NAMI .
Berlian
Saragih Sita DamanikAnggo i kutub utara temp. 16 derajad domma
ihatahon hangat. Tapi anggo i gurun pasir temp. 30 domma ihatahon nyaman. Nai
do ai hukura.
Berlian
Saragih Anggo secara sosial antropologis boi do jaloon Subsuku- Batak do
Simalungun, anjaha Indonesia do haganup Batak. Na lang tarjalo, ai ma pandapot
ni Htgalung na mangkatahon hun Si Raja Batak do hita on haganup na ginoran
Batak ai. Nai ma ra ujungi hita parbualanta pasal on. Horas ma.
Edy
M. Damanik Malau
Setuju,
Tulang.
Salah
ma tongon, anggo ihatahon ginoppar ni Siraja Batak do haganup batak. Janah urah
do sangkalon ai. halani takkas do ibotoh hita lang pitah na han samosir (SiRaja
Batak) na roh hu Tanoh Simalungun.
Sita
Damanik Tongondo Nidokmu on Panditanami Sonari bennami 11 derajat Siang domma
tarahap pangahap tene lang porlu tumangbe maningon sitobalan PakeanMusim dingin
tene mia bani Nassiam i JAKARTA in tene KEPANASAN ma TORUS ,sijengesanni UDARA
i SARIMATONDANG janah Borsih udarani tene HORASMA .
Juandaha Raya Purba
Menarik
juga percakapan ini, bayangkan saja komentarnya sudah 100 an lebih. Mantap,
mantap. Pak KHS, anda sudah membuat silsilah versi anda dan sudah jelas anda
itu (menurut silisilah anda) adalah keturunan toba (ha-toba-n) yang dulu di
Simalungun dianggap lowest class (jabolon). Dalam rangka survive (sudah
dijelaskan makkela pdt BSG tadi) mengakulah dia menjadi orang Simalungun (kalau
tidak begitu dia tetap lowest class, ada banyak kasus serupa di Raya, semua
pendatang yang tidak bermarga Simalungun harus masuk marga Simalungun, sehingga
ada Sinaga Sipayung, Sinaga Silalahi, dll). Artinya bagi seorang KHS kiblat ke
Pusuk Buhit (Puncak Bukit--bhs Melayu) dalam mitologi animisme Batak (sebutan
orang asing untuk menyebut masyarakat non Melayu) itu sudah harga mati. Ini
makin membuat hipotesa saya dulu makin terbukti; bahwa ada dua lapisan
masyarakat penopang budaya Simalungun, pertama masyarakat asli yang tidak
berasa dari Toba dan masyarakat bekas hamba yang berasal dari Toba. Lalu, soal
siapa Siraja Batak? Sebetulnya sudah jelas bahwa penamaan itu datang dari orang
Barat untuk menyebut penduduk pedalaman seperti disebutkan orang Melayu
(batak--berarti 'penunggang kuda', kasar dan tak baradab). Sebab dibanding
Melayu, orang pedalaman memang ketinggalan waktu itu. Nah, Belanda masuk ke
Tapanuli dan mulai mereorganisasi pemerintahannya, mereka hendak mengangkat
pemimpin (Kepala Kuria seperti di Selatan) tetapi semua orang ingin jadi
penguasa (raja). Untuk memilih raja huta (nagari) maka ditentukanlah pengakuan
masyarakat adat lokal siapa sisuan bulu (sipungkah huta) maka diciptakanlah
pohon silsilah untuk menunjukkan siapa tertua. nah, 'tertua' ini yang menjadi
dasar klaim seseorang diangkat menjadi kepala nagari. Maka berlomba-lombalah
marga di Tapanuli mengaku tertua. Belanda pusing dibuatnya, bingung sebab
teknologi pemerintahan di Tapanuli tidak secanggih Sumatera Timur (ingat juga
bahwa hanya di Sumatera Timur ada Korte Verlkaring sebab Belanda melihat
kerajaan-kerajaan di situ mewakili rakyatnya sebagai negara). Maka
ditugaskanlah Demang Wasinton Hutagalung bekas guru zending yang sudah mendapat
pendidikan modern (zending) menulis silsilah yang disebut tarombo (Melayu:
Terombo). Hutagulung dengan bantuan Belanda mengumpulkan orang-orangtua di
Simanindo menjelaskan asal-usul marga ini (itu sebabnya marga batak bermula di
Samosir, andai Hutagalung ke Balige mungkin marga itu bermula di sana).
Ternyata simpang siur keterangan para orang tua ini. Pusing tidak ada keputusan
maka Belanda menetapkan apa yang ditulis Hutagalung itu yang menjadi acuan.
Karena Belanda yang menetapkan maka rakyat Tapanuli (yang belum semaju
sekarang) mengiakan saja--meski tetap berdebat tentang siapa paling tua.
Nah,
tentang Guru Tatea Bulan dan Raja Isumbaon--ini juga KHS adalah nama rekaan
dari Hutagulung juga. Sebab di Toba tidak dikenal Guru yang ada adalah Datu,
dan istilah raja sesungguhnya tidak ada di Toba, hanya ihutan. Baik istilah
Guru dan Raja itu hanya ada di Sumatera Timur yang sudah dipengaruhi Hindu.
Saya masih bisa menemukan kesan rekaan itu dalam suratnya Andreas Simangunsong
mengundang orang Balige sekitarnya datang menggarap sawah di Simalungun. Di
suratnya yang ditulis tahun 1920 itu disebutkan bahwa mereka (orang Toba)
adalah keturunan Sori Maharadja Batak dari Sianjur Mula-mula. Istilah ini
diambil Hutagalung dari Melayu Seri Maharaja. Jadi jelas sekali kalau tarombo
yang dibuat oleh Hutagalung itu mitos dan karangan semata dalam rangka politik
reorganisasi Tapanuli oleh Belanda. Penjelasan lebih lanjut boleh dibaca di
buku Prof. Dr. Lance Castles, Tapanuli (1970) dan Prof. Dr. William Liddle,
Ethnicity, 1970.
Juandaha
Raya Purba Sebagai informasi saya mendapat kabar bahwa tahun ini Erond Litno
Damanik, MSi akan membuat penelitian tentang istilah Batak dan asal-usul orang
Batak itu dalam disertasi yang menurut beliau akan ditempuhnya di UKM Malaysia.
Saya yakin setelah penemuan "istilah Batak oleh orang asing" dari Dr.
Ichwan Azhari, makin banyak studi sejarah dan antropologi yang akan meruntuhkan
sisa-sisa keyakinan animisme Batak dengan mitos Si Raja Batak itu (aneh juga
kenapa tidak dibuat saja dulu Si Raja Sumatera)? Ha..ha..
Elvin
Chrisyandi Saragih lanjut..
smkn
menarik..
Juandaha
Raya Purba Sekarang sudah ada pula istilah di Siantar ini "Si Raja
Tega"
>>???
Hendry
Damanik dong homa boruni Raja na dijabua an,, berarti sagala parinangon Boruni
Raja,,anggo paramangon lang anakni Raja ??
Sita
Damanik Naima tongon .
Karles Hasiholan Sinaga
Lawei
Juanda Raya Purba:
Kita
tidak membicarakan pribadi disini dan strata sosial masa lalu, Hemat saya itu
tidak baik untuk simalungun sekarang, untuk itu saya tidak akan berkomentar.
Untuk
membahas lebih jauh mengenai Guru Tetea Bulan dan Raja Isumbaon, tidak bijak
membahas di sini, lagian nanti terlalu melebar.
Tapi
Lawei bisa Tanya itu pada Pemangku Jonggi Manaor untuk Keturunan Guru Tetea
Bulan (tidak termasuk Lontung) atau Pemangku Palti Raja untuk turunan Lontung,
atau Pemangku Balige Raja, atau pemang ku Sisingamangara (turunan Sumba - Raja
Isumbaon).
Mudah
mudahan masih ada. Mereka tentu lebih paham. atau buku karya Pribumi : 'Batak
Na Sae' tulisan Sitor situmorang bisa jadi punya nilai lebih sebagai pelengkap
dari buku-buku barat.
Mengenai
Dinasti Sorimangaraja, Saya pertama kali tahu Dinasti itu dari Buku
"Tuanku Rao" yang di tulis MOP tapi ada orang yang mengaku sebagai
titisan "Raja Batak Dari Dinasti Sorimangaraja", dia tinggal di
Jakarta Bernama Prof. Sorimangaraja Sitanggang, dia mungkin bisa menerangkan
lebih detail.
Saya
bukan sejarawan, jadi saya tidak mendalaminya, hanya tentunya ada keingin
tahuan akan lebih luas akan sejarang dari tempat yang di sebut para ahli
sebagai Tanah Batak.
Konsen
saya hanya kesatuan dan kebersamaan tapi tentunya bukan untuk mengatakan hitam
itu putih atau putih itu hitam atau mengikuti yang abu2.
Sekalian
belajar menerapkan Habonaron do Bona dalam berdikusi.
Karles Hasiholan Sinaga
Lawei
Hendry Damanik : Kita tidak sedang membicarakan adat Toba dan Tapanuli
tentunya....
Tentunya
adat Simalungun harus di tegakkan di Tanah Simalungun.
Juandaha Raya Purba
Tulisan
Conti, Pinto dll itu dari sisi kritik historisnya tidak serta merta berkaitan
dengan term sekarang. Batec, Batta dari tulisan asing itu belum ada penelitian
ilmiah yang mengkaitkan dengan penduduk pedalaman Tapanuli, yang pada waktu itu
masih "terracognita" (dunia tidak dikenal). Yang disebut penulis
Portugis dan Cina itu tentulah daerah pesisir Timur Sumatera yang sudah
didatangi para petualang.
Karles
Hasiholan Sinaga Semua kemungkinan masih ada, karena masih minimnya informasi
yang didapat. Tapanuli malah masih istilah baru juga.
Dan
mana yang lebih tua antara pesisir timur dan Barat?
Data
yang bisa saya dapat Barus lah (Pesisir Barat) yang lebih di kenal oleh dunia
luar ketimbang pantai timur Sumatra.
Semua
kemungkinan masih terbuka lebar.
Karles
Hasiholan Sinaga Sita Damanik :
"
Nasedih hutangar humbani HALAK toba i RUMAH ON iSIMALUNGUN do GAN kasar2
parsahapni HALAK PENDATANG TOBA ai ANGGO i SAMOSIR ,i BALIGE ;TARUTUNG BUJUR2
BEIDO sidea sada sama LAIN MASE sonai sidea hubanta SIMALUNGUN naha do ai TONGON
?"
Karles
Hasiholan Sinaga :
Yang
saya tahu pendatan itu dari daerah yang bernama Tapanuli (utara), Terus kenapa
mereka kasar kasar, sementara di sekelingnya cenderung sopan dan halus
(Mandailing, Simalungun, Toba (Samosir), bahkan Tapanuli Tengah.
Tidak
ada rujukan yang saya dapat sampai saat ini, kecuali buku Tuanku Rao, karangan
MOP, bisa kita baca bagaimana orang2 daerah ini sampai di katakan berpesta
daging tentera paderi. Mungkin kepedihan dan penderitaan itulah yang membangun
karakter baru kasar dan keras.
Tapi
itu sebatas analisa sementara. Karena buku MOP juga masih kontroversi.
Tabe
Ma.
Edy
M. Damanik Malau Karles@ kalau masalah yg dikatakan Tongah Sita D itu, jawaban
yg disampaikan Tulang B Saragih yg lebih tepat.
Itu
relatif.
Bagi
kita sudah sopan, bisa jd buat orang lain masih kasar.
Ada
yg memberi salam dengan berciuman, ada dgn berjabat tangan. Demikian jg dgn
kebiasaan2nya yg lain.
Juandaha
Raya Purba Domma ma in lo, bani na mangaku Batak (=penunggang kuda, perampok,
penyamun-KBBI) silakan, yang mengaku Nagur, Simalungun, silakan, tapi
"anggo ahu pakon hasomanku sarumah pitah Jahowa do siihutkononnami"
lang Siraja Batak, lang Siraja Simalungun atap Siraja Sumatera, atap Siraja
Naro pe. Amen!
Dany
Tupama Saragih Garingging dari yang aku baca, sebenarnya udah ada semacam
kesepahaman. Yang masih ga beres tuh, ya judulnya topik ini. :))
Ali
Hendra Sumbayak Raya Ini semua salah dasar yg d buat oleh org toba dan belanda.
Seandainya
hutagalung itu tdk membuat nama siraja batak tapi si raja toba. Semuanya tdk
akn seperti ini.
Kalau
kt telusur arti dari kata siraja batak itu sendiri, berarti raja dari semua
puak batak, atw asal/nenek moyang semua puak batak.
Ini
yg membuat etnis yg d kelompokkn k dlm puak batak itu tdk setuju.
Tapi
seandainya d ktakn siraja toba, pasti tdk ada yg complein.
Jd
jgn memaksakn kehendk kpd suku lain.
Dany
Tupama Saragih Garingging hahah, setuju bang Ali Ali Hendra Sumbayak Raya..
Jadi karena kepentingan (eksistensi simalungun) itulah maka terkadang saya
sendiri tidak nyaman disebut orang batak. disisi lain, kepentingan lainnya spt
politik, maka kita butuh suara org2 batak yang besar jumlahnya dan daya
gedornya. pilih mana?
Ali
Hendra Sumbayak Raya saya saran kan bagi org simalungun yg merasa batak,
kembalilah ke tanah asal mu di asal muasal raja batak itu.
apakah
anda yg org simalungun merasa berasal dari batak itu masih punya tanah disana?,
masih punya kampung ataw keluarga dekat disana??
masih
punya oppung disana??
Rado
Purba Sidagambir batak = politik kotor kolonial (devide et inpera)
Ali
Hendra Sumbayak Raya dimana anda selama ini bisa hidup dan melangsungkan
kehidupan andaa?
tapi
anda tidak menghargai pendapat penduduk aslinya padahal leluhur anda itu
dulunya adalah budak di simalungun.
sadarlah
jgn memaksakan kehendak.
anda2
ini selalu mengatakan agar tidak ada pepecahan di simlungun, tpi dengan
ngototnya anda tanpa tidak sadarnya anda telah memicu peerpecahan tersebut.
sebenarnya
tdk ada masalah jika anda yg berketurunan asal toba ini tidak jugul seperti
sifat asli asal anda dan tidak memaksakan kehendak anda.
Ali
Hendra Sumbayak Raya TOBA= TOALAN BABAH
Hendry
Damanik lang pala ilanjut hita be ra tene,, horaskon 3x ,,HORAS,, HORASS,,
HORASSS
Edy
M. Damanik Malau Tidak hanya Simalungun yg berasal dr (marga) toba saja yg
mengaku Batak Simalungun. Marga lain jg tdk sedikit yg mengakuinya.
Mengapa
kita merasa paling berhak atas Simalungun ini???
Simalungun
terbentuk atas/dari beberapa asal/keturunan.
Simalungun
tdk berdasarkan satu garis keturunan.
Kita
harus iingat betul itu.
Rado
Purba Sidagambir sirik tanda tak mampu..
Karles
Hasiholan Sinaga
Dengan
salam Habonaron Do Bona saya kira kita bisa sepakat bahwa :
1.
Bahwa Silamungun Itu Majemuk dan berasal dari mana dan bisa juga bersaudara
dari mana saja, mari saling menghargai dengan tidak mengklaim dan menyinggung
satu sama lain, bahwa tiap marga dan keluargalah yang paling tahu silsilah
mereka.
2.
Bahwa semua orang di group ini adalah yang mengaku Bagian dari Simalungun yang
adalah tempat semua penduduknya bernaung adalah berdaulat atas peradabannya,
dan tidak bisa di intervensi siapapun. Tidak perlu saling curiga malah membenci
satu sama lain.
3.
Setiap daerah dengan etniknya, mempunyai cara berbeda dalam menggali dan
menerapkan kebijakan dan kebajikan lokal untuk kemajuan daerah tersebut, begitu
juga simalungun, mari kita besarkan Simalungun tanpa menghina keibijakan dan
kebajikan tetangga kita, karena semua adalah berdaulat atas etniknya masing.
Maaf
jika ada statement saya yang menyinggung.
Horas
Horas Horas
Rado
Purba Sidagambir THE END
Dany
Tupama Saragih Garingging Dgn demikian, mau batak apa tidak, saya tetap
simalungun. Perihal penghinaan thp etnis lain yang dilakukan oleh bbrp teman,
itu sungguh terlalu sebenarnya. Semua suku itu sama derajatnya. Ayo lah jgn
kembali ke gaya lampau yg rasis. Demikian juga dgn judul topic, rasis coy..
Edy
M. Damanik Malau Kata orang bijak (bukan kata saya ya), biasanya yg suka
marah-marah, menghina itu indikasi orang yg sudah "mentok".
sifat
pecundang.
Hendry
Damanik anggo domma i horaskon 3x bani adat simalungun salosei ma sada horja
atap parbualan,, bual mokkap do goranni anggo lang berkesudahan,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar